Bupati Jombang: Mbah Moen Panutan Bangsa

Banyak hal yang patut menjadi suri tauladan bagi generasi penerus Bangsa Indonesia. Meninggalnya Tokoh Kharismatik Syaikhona Mbah Maimoen Zubair membawa berbagai cerita dan kesan yang menginspirasi, Rabu (07/08/2019).


"Iya, beliau (KH Maimoen Zubair) memang masih ada kedekatan dengan keluarga Pesantren di Tambakberas. Seringkali kita bersilaturahim ke Dhalem (Rumah) beliau, dan mengundang beliau di kegiatan Pesantren Bahrul Ulum," terang Munjidah, Putri KH Wahab Chasbulloh.

Politisi PPP ini menceritakan bahwa Mbah Maimoen masih ada garis kerabat yakni dari KH Wahib Wahab yang menjadi menantu Kiai Baidlowi Lasem, Sedangkan Mbah Maimoen juga menjadi menantu. Sehingga garis silaturahim lebih dekat.

Putri Pahlawan Nasional ini mengenal Mbah Maimoen semenjak masih usia belia hingga aktif di PPP sejak 1973. Sebelumnya Munjidah menjadi anggota legislatif termuda di Partai Nahdlatul Ulama. Selanjutnya beralih pada era Orde Baru karena garis perjuangan dan pembatasan partai politik.

"Waktu itu, sudah mengenal beliau semenjak belia karena Ayah Mbah Maimoen dengan KH Wahab Chasbulloh sangat dekat. Sama-sama mengabdi kepada ummat dan berjuang di Nahdlatul Ulama," imbuhnya.

Munjidah menuturkan bahwa Mbah Maimoen ini sangat baik dan selalu menghormati serta menghargai siapapun yang datang. Beliau sangat menundukkan ilmunya dan tidak menyombongkannya seperti padi yang makin berisi makin menunduk, beliau sangat alim.

Kita semua sangat kehilangan beliau yang selalu memberikan pencerahan dan guru yang paham sejarah islam. Beliau berpesan agar terus berjuang untuk ummat dan ikhlas dalam berjuang," ungkapnya.

Sementara itu, bagi generasi muda penerus perjuangan. Kaukus Muda PPP Jombang Moch Zaky An Nawawi mengatakan bahwa sebagai generasi muda kita harus meneladaninya. Mbah Moen merupakan guru panutan dan keistiqomahannya dalam berjuang, juga cinta tanah air.[bi/bdp