Pembangunan infrastruktur jalan di Nduga, Papua, menyebabkan ketegangan antara aparat keamanan dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di lokasi pengerjaan.
- Satu Janji Anies Tunai Lagi, SAKIP DKI Dapat Nilai A
- Bertemu dengan Lintas Agama, Siti Atiqoh Buktikan Adanya Toleransi Keberagaman dari Sosok Ganjar Pranowo
- Masa Jabatan Presiden Dua Periode, Arief Poyuono: Mas Amien Rais Copy Paste Dari Amerika Serikat
"Saya lihat manusia ini menjadi korban. Memang ada korban sebelumnya tapi ada sebab-akibatnya di situ,†ungkap tokoh masyarakat Nduga, Samuel Tabuni saat mendatangi Kantor Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (30/8).
Dia mendesak pemerintah untuk menarik mundur pasukan dari wilayah Nduga. Sehingga, masyarakat yang mengungsi bisa kembali dan menjalani hidup dengan nyaman dan aman.
"Supaya masyarakat saya bisa kembali dan tinggal aman, nyaman lalu berpikir bagaimana membangunnya. Itu ada pemerintah daerah di sana dengan semua kewenangan yang ada mewakili pemerintah pusat,†jelasnya.
Samuel mengingatkan bahwa pemerintah daerah dan pusat harus mementingkan kondisi warga di Nduga, bukan sibuk membangun jalan yang justru mengusir rakyat dari kediaman mereka.
"Jadi lebih baik utamakan warga supaya tidak ada yang mati di hutan dan pengungsian, lalu kita pikir membangun mereka darimana sesuai dengan kondisi yang ada,†pungkasnya.[aji]
- Mahkamah Konstitusi Tolak 2 Gugatan Batas Usia Capres-CawapresOjo Mbahas MK Terus
- Ketua PDIP Kota Madiun Apresiasi Deklarasi Bersama 9 Relawan Dukung Ganjar-Mahfud untuk Pilpres 2024
- Hasyim Asyari Resmi Terpilih Ketua KPU Periode 2022-2027