Konsep pembangunan bola lampu bisa mengakibatkan penyusutan wilayah terluar, sebab teori ini merupakan perumpaan pembangunan yang terpusat hanya kepada wilayah induk pemerintahan, sehingga mengabaikan daerah terluar, seperti halnya pulau-pulau kecil di perbatasan.
- Pemprov Jatim Beri Latihan Entrepreneurship 360 Difabel, Gubernur Khofifah: Agar Mereka Berdaya Secara Ekonomi dan Mandiri
- Komitmen Bantu Masyarakat Miliki Rumah, bank bjb Kolaborasi dengan Pengembang
- Tingkatkan Literasi Masyarakat, bank bjb Gelar Acara Bulan Inklusi Keuangan 2021
Baca Juga
"Sebab, pulau-pulau tersebut menentukan titik terluar dari negara Indonesia,†kata mantan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) ini, dikutip Kantor Berita , Senin (2/9).
Dalam kesempatan ini, ia menjelaskan bahwa sejak zaman kerajaan, Indonesia membangun wilayahnya menggunakan teori bola lampu. Teori ini merupakan perumpaan pembangunan yang terpusat hanya kepada wilayah induk pemerintahan, sehingga mengabaikan daerah terluar, seperti halnya pulau-pulau kecil di perbatasan.
"Padahal, Indonesia berbatasan langsung dengan sepuluh negara tetangga, sehingga memiliki potensi konflik garis perbatasan yang sangat tinggi,†ujarnya.
Diungkapkan, di antara 10 potensi konflik tersebut, hanya sengketa perbatasan dengan Singapura-lah yang sudah diselesaikan. Apabila Indonesia tidak menangani sengketa perbatasan ini dengan baik dan serius, nantinya akan berakibat pada hilangnya pulau beserta teritorialnya.
'Apabila terus memegang konsep pembangunan bola lampu, Indonesia akan kehilangan kepemilikan atas pulau-pulau kecil berikut potensinya yang berdampak pada penyusutan wilayah teritorial laut kita,†terangnya.[isa/bdp]
- Kesan UMKM Binaan HM Sampoerna 3 Hari Pasarkan Peoduk di Jepang
- Perluas Pasar, Petani dan UMKM Kopi Banyuwangi Bertemu Ratusan Buyer dari Tiga Negara
- Gelar Pelatihan, SIER Bekali UMKM Trik Fotografi Produk hingga Dunia Marketplace