Digusur Tak Diberi Solusi- Puluhan PKL Dinoyo Demo di Kantor Kecamatan Tegalsari

Puluhan pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di jalan Dinoyo menggelar aksi di depan Kantor Kecamatan Tegalsari Surabaya.


Kami sudah tiga bulan tidak bisa berjualan, kami mohon pada ibu camat agar kami diperbolehkan untuk berjualan lagi disana,” teriak salah satu pendemo dikutip kantor berita , selasa (24/9).

Koordinator aksi Kasno Purwanto mengatakan, para PKL ini akibat pengusuran yang dilakukan oleh satpol PP pada dua bulan yang lalu sehingga tidak bisa berjualan lagi.

Seharusnya sebelum digusur harus ada sosialisasi lebih dulu kalau ini tidak langsung digusur begitu saja,” katanya.

Hal yang sama juga dikatakan pria yang mengaku Ketua RW V Kelurahan Keputran Kecamatan Tegalsari.

Ia merasa malu dengan adanya aksi ini pasalnya jauh hari sebelumnya persoalan PKL ini sudah ditelinga Walikota Surabaya apalagi para pedagang tersebut sebagian besar merupakan warga kota surabaya yang tinggal diwilayah Kecamatan Tegalsari.

Sebenarnya para PKL ini sangat mudah diajak rembukan karena kita sudah sering berkomunikasi dengan camat bahkan bu wali untuk mencari alternatif, tapi sampai sekarang tidak ada ujungnya,” ungkapnya.

Pengusuran PKL ini, ia menilai sangat disesalkan karena dikaitan dengan penegakan perda no 10 tahun 2010 tetapi, pihaknya juga ada perda no 9 tahun 2014 ini yang harus digalakan.

Perda 9 tahun 2014 ini harus digalakan karena ada pasal ruang lingkup dan penyediaan ruangan,” paparnya.

Untuk itu, pihaknya berharap, agar ada jalan keluarnya atau solusinya untuk para PKL, bagaimanapun PKL butuh makan apalagi PKL warga surabaya juga.

Semoga ada jalan keluarnya dan solusinya yang baik bagi para PKL ini,” pungkasnya.

Sementara ini, selama satu jam lebih berorasi menyampaikan aspiranya, para PKL langsung diterima dan memggelar pertemuan dengan Camat Tegalsari dan di lantai 2 Kantor Kecamatan Tegalsari di jaga ketat dari kepolisian dan TNI.[bdp]