Polisi Harap Mahasiswa Tidak Terpancing Provokasi

Gelombang penolakan RUU KUHP oleh Mahasiswa dari berbagi kampus di Surabaya yang digelar hari ini, Rabu (25/9) dan Kamis besok (26/9), membuat Polisi bekerja keras dalam melakukan pengamanan.


"Hari dan besok, memang ada aksi unjuk rasa dari rekan mahasiswa, kami terima kasih respon temen-temen mahasiswa. Selama ini Surabaya masih terjaga dari aksi anarkis maupun aksi tidak berpendidikan dan aksi tidak berbudaya. Ini menjadi ciri dan wujud bahwa Surabaya sebagai kota yang dewasa dan mahasiswanya tertib dan kondusif,"kata Sandi Nugroho saat dikonfirmasi Kantor Berita , Rabu (25/9).

Dalam menyalurkan aspirasinya, Sandi berharap agar para mahasiswa yang melakukan aksi turun ke jalan untuk tidak terprovokasi. Selain itu diharapkan peserta juga tidak melakukan aksi brutal atau ricuh dengan merusak fasilitas umum.

"Saya harap mahasiswa supaya tidak tertunggangi oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Masalah memberikan aspirasi itu hak dan tanggung jawab kita semua, memberikan respon terhadap perkembangan yang terjadi. Namun, perlu digarisbawahi setidaknya apa yang menjadu isu dalam memberikan respon aspirasi yang ada, selalu diwaspadai ada pihak-pihak yang numpang di sana. Di Jakarta ada anarkis disampaikan bukan mahasiswa," tukas Sandi.

Sandi juga mengimbau dalam menyampaikan aspirasi memahami isu yang berkembang. Sebab, menurutnya agar bisa terhindar dari informasi hoax.

"Ketika menyampaikan isu kita harus memahami isu dulu jadi tidak hanya termakan hoax, meme, ataupun medsos yang ada. Pahami, ketahui dan memahasi isu dulu," ujarnya.

Sandi juga mengharapkan agar mahasiswa tidak terpancing provokasi dilapangan. Sebab pihaknya akan menindak tegas jika ditemukan provokator.

"Kami akan memetakan seksama untuk mengenali satu persatu kalau ada provokasi atau menunggangi hal ini kami tindak tegas sesuai aturan berlaku," pungkasnya.[aji]