Belakangan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto sangat agresif melakukan safari politik. Minggu malam (13/10) Prabowo bertemu dengan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh. Kemudian pada Senin malam (14/10), Prabowo melakukan safari politik ke Kantor DPP PKB.
- Dugaan Caleg Golkar Intervensi Rekrutmen KPPS Resmi Dilaporkan ke Bawaslu Bondowoso
- Kritik Novel Baswedan Dilaporkan, Aktivis Antikorupsi: Pemerintah Lakukan Standard Ganda
- Agar Tak Dipandang Arogan, Agung Laksono Minta IDI Anulir Pemecatan Terawan Agus Putranto
"Pragmatis maknanya politisi lebih memperhitungkan untung rugi, pertemuan yang menguntungkan akan lebih diminati daripada yang tidak menguntungkan. Dalam konteks ini terkait dengan keuntungan kursi kekuasaan," kata Direktur Eksekutif Center for Social, Pilitical, Economic and Law Studies (CESPELS) ini dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (15/10).
Lebih lanjut mantan Aktivis '98 itu menambahkan, pertemuan elite politik beberapa hari ini semakin memperkuat bahwa politik di Indonesia bercorak oligarkis. Artinya, dinamika politik hanya berputar di kalangan segelintir orang dan kelompok elite.
"Biasanya ketika oligarki menduduki kursi kekuasaan mereka hanya mengutamakan kepentingan kelompok elit tersebut saja. Tidak mengutamakan kepentingan nasional," tandas Ubedillah.
Ubedilah menjelaskan, masyarakat Indonesia sebenarnya sangat mendambakan politik yang memiliki kejelasan visi dan komitmen kerakyatannya. Dengan corak politik visi itulah justru membuat semua kalangan masyarakat akan melihat masa depan politik Indonesia yang lebih baik.
"Jadi dengan politik yang jelas dari visi misi program dan sikap politiknya sejak kampanye atau konsisten maka arah Indonesia kedepan jelas dibaca publik maupun dunia internasional," pungkasnya.[aji
- Selvy Mandagi Penuhi Panggilan KPK, Akan Diklarifikasi Soal Pamer Harta Kekayaan
- Erick Thohir Sebut Terlalu Dini Bahas Soal Capres-cawapres
- Di BPIP Juga Banyak Pegawai Yang Tidak Lolos Syarat TWK
