Ada calon menteri yang dimintai komitmen sebesar Rp 500 miliar sebelum ditunjuk menjadi pembantu Presiden Jokowi di kabinet.
- Wali Kota Eri Audiensi dengan Kejati Jatim, Siap Dukung Aplikasi E-Laksa
- Rezim Apartheid Israel Sudah Tak Mempan Dikecam
- Suseskan Pemilu 2024, PPP Tawarkan Program Nyata
Humphrey menyebut ada rekannya seorang profesional yang awalnya diminta menjadi menteri oleh Presiden Jokowi.
Rekannya itu kemudian didekati oleh sebuah partai politik yang berjanji menyorongkan namanya, tetapi meminta setoran Rp 500 miliar selama orang tersebut menjabat menteri.
"Saya sudah mendengar dari calon menteri pilihan Jokowi, dia mau di-endorse partai politik tersebut, dia tidak harus kasih uang untuk itu, tapi harus ada komitmen selama dia menjadi menteri harus bisa mengkontribusi Rp 500 miliar," kata Humphrey.
Hanya saja, Humphrey tidak mengungkapkan nama menteri yang dimintai komitmen Rp 500 miliar. Pengacara kondang itu juga tak membeber nama partai politik yang meminta komitmen itu.
Namun dia mengklaim rekannya itu profesional yang memiliki kemampuan khusus. Humphrey mengklaim, rekannya itu kemudian menolak lantaran tak sesuai dengan hati nurani.
"Kalau dia mau, karena diminta uang pun dia tidak punya, karena dia seorang profesional, keahliannya memang dibutuhkan oleh Presiden," ujarnya.
Humphrey juga menegaskan, tidak semua menteri dimintai komitmen sebesar Rp 500 miliar. "Jangan curiga dahulu semua menteri sudah teken kontrak Rp 500 m. Jangan," tegasnya.[aji
- Pengamat Sarankan PPP Keluar dari Koalisi PDIP Jika Tidak Dapat Kursi Cawapres
- Pemerintah Didesak Bikin Aturan Khusus Dana Pengentasan Stunting
- Dirjen PLTN Zaporizhzhia Ditahan Petugas Patroli Rusia, Keamanan Nuklir Ukraina Makin Terancam