Kalimat Presiden Joko Widodo yang menyebut "hati-hati 2024" setelah menyapa Sandiaga Uno ditanggapi santai oleh politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Abraham Lunggana alias Haji Lulung. Menurut dia, sinyal politik yang dilempar Jokowi ke Sandiaga itu sangat wajar.
- Jika Jokowi Mau Swasembada Pangan Syaratnya Pecat Menteri-menteri Pemburu Rente
- Menko Airlangga: Mereka Yang Tidak Mudik Layak Disebut Pahlawan Dalam Memerangi Covid-19
- Wartawan Filipina dan Rusia Dianugerahi Hadiah Nobel Perdamaian 2021
"Itu kan artinya ekspresi Pak Jokowi pada saaat disitu, kita menanggapi positif lah. Insya Allah itu bisa benar dan bisa salah," kata Lulung saat di Surabaya pada Rabu (22/1).
Dikatakan Lulung, dirinya juga menangkap bahwa manuver politik tersebut adalah untuk memecah perhatian publik kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Menurut dia, Jokowi menyadari bahwa popularitas Anies cukup tinggi. Karena itu harus dialihkan kepada Sandiaga Uno.
lulung menegaskan, peta politik kedepan masih bisa cair. Semua kemungkinan masih bisa terjadi, karena Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih panjang.
"Ini kan masih panjang dan lama. Karena kan Pak Jokowi tahu, Anies ini sangat kuat. Bagaimana memecahkan suara orang dari seluruh Indonesia ini, kemudian dengan strategi itu. Pasti bisa berubahlah, komitmen batu tulis saja bisa berubah," pungkasnya.
Sebelumnya Jokowi dalam sebuah acara menyinggung potensi Sandiaga Uno sebagai penggantinya di 2024. Pernyataan itu ramai dan masih menjadi perbincangan khalayak ramai.
Jokowi menyampaikan itu dalam acara pelantikan pengurus Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Raffles Hotel Jakarta, Rabu lalu (15/1).
- Ini 6 Arahan Presiden Jokowi Antisipasi Lonjakan Covid-19 saat Libur Nataru
- Soroti Penggusuran Rempang, Din Syamsuddin: Pemerintah Jangan Pertajam Pertentangan Rakyat
- Laskar NKRI Bersatu Gelar Sholawat Bersama Pemilu Damai 2024