Bakteri Karbonoklastik Cegah Keretakan

Terjadinya keretakan pada dinding masih banyak ditemui, hal ini diperkirakan akibat adanya produksi beton yang kurang kuat. Dengan menambahkan bakteri karbonoklastik dalam adonan beton dinilai dapat mencegah keretakan pada dinding.


“Kalsium karbonat inilah yang nantinya akan bekerja mencegah keretakan pada dinding. Bakteri karbonoklastik menghasilkan karbonat dalam bentuk kristal. Di antaranya adalah kalsit, vaterit, dan aragonit.  Kristal-kristal tersebut nantinya akan menjahit sendiri saat ada dinding yang retak,” ungkap Dr Dra Enny Zulaika M P, dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Senin (27/1).

Dia berpendapat, kristal kalsit merupakan kristal yang paling baik di antara dua kristal lainnya. Hal tersebut karena bentuk kristal kalsit dinilai stabil. Kestabilan bentuk kristal kalsit inilah yang membuatnya sangat baik untuk menjahit keretakan pada dinding. “Kristal kalsit juga berfungsi untuk memperkuat beton,” imbuhnya.

Diungkapkan, bakteri karbonoklastik diambil dari daerah pegunungan kapur. Menurutnya, kapur merupakan bahan dasar pembuatan semen, sehingga bakteri yang berasal dari daerah kapur diharap dapat mudah beradaptasi.

“Saya sengaja mengambil dari pegunungan kapur agar bakteri mudah beradaptasi dengan bahan baku semen lainnya,” ucapnya.

Ada tiga pegunungan kapur di Jawa Timur yang dipilihnya. Di antaranya adalah Gua Akbar di Tuban, Tambang Kapur Suci di Gresik, dan Bukit Jaddih di Bangkalan.

“Lokasi-lokasi tersebut saya pilih karena butuh bakteri yang berasal dari lingkungan ekstrem,” jelasnya.

Dikatakan lebih lanjut, beton dengan tambahan bakteri karbonoklastik ini memiliki kelebihan dibanding beton pada umumnya. Selain ramah lingkungan, ternyata dalam proses pembuatannya juga tidak membutuhkan biaya yang mahal.

“Karena kita mencegah kerusakan, maka butuh biaya yang lebih murah daripada memperbaikinya,” tuturnya.

Dalam penelitiannya, dosen Departemen Biologi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ini menggandeng beberapa dosen dari Departemen Teknik Sipil ITS. Dia berharap setelah penelitiannya selesai, beton dengan kandungan bakteri ini dapat membantu orang-orang teknik untuk mengatasi dan mencegah masalah keretakan pada dinding.