Versi PKB, Peluang Jumirin Berangkat Via Parpol Terbuka Lebar

Kehadiran Jumirin salah satu kandidat bakal calon Bupati Ngawi melalui Pilkada 2020 memang cukup diperhitungkan. Saat mengembalikan berkas formulir ke DPC PKB Ngawi Jumirin mengharapkan outputnya bisa terjalin komunikasi yang baik disemua lini termasuk sampai ke pusat terhadap partai besutan para kyai Nahdlatul Ulama (NU) tersebut.


“Harapan yang saya inginkan setelah formulir ini saya kembalikan akan terjalin dengan baik di sisi PKB baik pada tingkat DPC, DPW hingga DPP. Dan bisa membantu berkomunikasi dengan partai-partai lain untuk berkoalisi dan saling mendukung pencalonan saya ini,” terang Jumirin di kantor DPC PKB Ngawi, Senin, (27/01).

Tandas Jumirin, guna memperkuat pencalonanya sebagai salah satu kandidat bakal calon bupati melalui partai politik ia terus bersafari membuka kran komunikasi ke lintas partai peraih kursi di lembaga legislative. Untuk memuluskan langkahnya itu setidaknya ada 5 partai yang sudah duduk satu meja selain PKB seperti Partai Nasdem, Gerindra, PPP bahkan Partai Golkar.

“Saya memiliki keyakinan dan optimis dari beberapa partai meskipun partai kecil di Ngawi ini siap untuk mendukung saya sebagai calon Bupati Ngawi,” beber Jumirin.

Terkait pasangan, Jumirin hingga saat ini belum memutuskan siapa figurnya. Alasanya, memberikan satu peluang bagi partai yang ia lobi untuk memberangkatkan kadernya sebagai bakal calon wakil bupati. Namun demikian, apabila minus calon pendamping dari internal partai terpaksa Jumirin pun sudah mempersiapkan figur yang bakal duet dengan dirinya.

Pun, Jumirin membeberkan kedekatan NU dengan dirinya bukan tanpa alasan. Ia menjelaskan apapun alasanya itu secara emosional politik punya wadah dilembaga tersebut. Di satu sisi Jumirin mengaku sebagai Ketua Lembaga Perekonomian Pengurus Cabang NU (PCNU) Ngawi. Secara otomatis, komunikasi dengan badan otonom (banom) dilembaga kaum nahdliyin tersebut cukup terbuka baik dengan kalangan muslimat maupun lainya.

Ditempat yang sama Khoirul Anam Muk’min Ketua DPC PKB Ngawi tidak menampik kehadiran Jumirin memang memberikan warna politik internal partainya. Meski penjaringan bakal calon bupati dan wakil bupati dibuka sejak 1 Desember 2019 sudah ada 9 orang yang mengambil formulir. Besar harapan Jumirin bisa bermanuver politik secara maksimal agar bisa berangkat melalui kendaraan partai.

“Kita akui peluang Jumirin ini cukup terbuka lebar dalam kancah perebutan kursi bupati dan itu cukup beralasan. Tentu harapanya ia bisa berkomunikasi dengan partai lain untuk bisa berkoalisi dengan kita (PKB-red). Karena keberadaan kursi PKB baru 4 kursi dan bagaimana agar bisa 9 kursi tentu butuh koalisi,” pungkas Anam.