Sejauh ini Indonesia sebatas menerbitkan travel advisory atau anjuran perjalanan ke China terkait wabah virus corona di Wuhan.
- Viral, Seorang Warga Temukan Patung Purbakala Saat Menggali di Kebun Sawit
- Diduga Kelaparan, Monyet-monyet Di Blora Nekat Turun Gunung
- Sebelum Dimakamkan di Westminster Abbey, Ratu Elizabeth Disemayamkan di Edinburgh
Namun hal ini justru dipertanyakan. Pasalnya, mengapa pemerintah Indonesia bukan melarang warga untuk pergi ke negeri tirai bambu tersebut. Selain itu, belum juga ada larangan penerbangan dari China masuk ke Indonesia.
Di sisi lain, Ketua DPP Partai Gerindra Iwan Sumule menganggap pernyataan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto yang menyebut jaga imunitas dan berdoa sebagai kunci menghadapi virus penyebab pneumonia akut itu, menggelitik.
“Antisipasi virus corona itu tentu dengan menolak virus masuk ke wilayah NKRI, bukannya suruh berdoa. Aneh,” sindir Iwan Sumule dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (28/1).
Menurutnya saran menjaga imunitas juga bertolak belakang dengan kondisi masyarakat saat ini. Pasalnya, pemerintah masih belum mampu mewujudkan kesejahteraan rakyat. Sementara kemiskinan yang terjadi sangat rentan dengan penyakit.
Penderitaan rakyat semakin menjadi-jadi lantaran iuran BPJS Kesehatan naik hingga lebih dari dua kali lipat. Sementara Menteri Terawan sudah mengakui tidak punya solusi atas BPJS Kesehatan.
“Iuran BPJS
naik, rakyat tak mampu bayar. Bagaimana bisa jaga imunitas tubuh,” tegas Iwan
Sumule.
Dia kemudian menyinggung rumor yang menyebut pemerintah sengaja menutupi
masalah sebaran corona agar investasi tidak terhambat. Menurutnya, jika rumor
itu benar, maka hal tersebut merupakan awal mula petaka bagi Indonesia.
“Menolak virus corona bisa berarti menolak investasi? Ngeri, kalau Yuan lebih berharga dari nyawa anak bangsa,” tegasnya.
- Jangan Disepelekan, Dosen Unpad Ungkap Faktor Risiko saat Berenang di Sungai
- Hindari Lonjakan, Pemudik Disarankan Jalan Lebih Awal
- Bakamla RI Jemput Dua Nelayan Indonesia yang Terdampar di Malaysia
