PMII Probolinggo Raya Tegaskan, Akan Bersikap Kritis Demi Umat

Ketua Umum Pengurus Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Probolinggo Raya, Sholehuddin mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan pengawalan berasas pada nalar kritis transformatif dan inovatif. Terutama soal ketimpangan sosial dan masalah lingkungan.


“Menjadi PR (Pekerjaan Rumah, red) PMII kedepan untuk melakukan pengawalan terhadap ketimpangan sosial yang masih terjadi di Probolinggo, terutama soal program bansos yang justru menciptakan keresahan karena sering tidak tepat sasaran,” kata Ketum PC PMII Probolinggo Raya, Sholehuddin di pelantikan yang dikemas sarasehan dengan tema ‘Optimalisasi Gerakan PMII Probolinggo Menghadapi Problematika Sosial dan Lingkungan’, dipimpin oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) PMII Jawa Timur, Senin (27/01) siang.

Menurut Solehuddin, ada kebijakan di Probolinggo yang harus segera dikawal oleh kader PMII, yakni pembangunan infrastruktur yang tidak berasas pada humanisme. Akibatnya, kelompok pinggiran yakni rakyat kecil menjadi korban kesewenang-wenangan.

“Terakhir, ada eksploitasi lingkungan yang juga harus kita sikapi. Karena tidak memperhatikan ekosistem dan kebudayaan lokal,” paparnya

Dalam pelantikan yang digelar di Gedung Olah Raga (GOR) Wijaya, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo, juga hadir para Ikatan Alumni PMII (IKAPMII) Probolinggo dan Majelis Pembina Cabang (Mabincab) serta kader PMII tapal kuda.

Selain itu, pelantikan itu juga dihadiri Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyato serta Kepala Dinas Bakesbangpol Linmas Kabupaten Probolinggo, Ugas Irwanto dan Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo Amin Hadar.

"Kalau teringat menjadi mahasiswa, saya masih semangat lagi. Jiwa saya terasa di panggil dalam semangatnya itu,"ungkap Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto.