Sidak Sungai Brangkal Mojokerto, Komisi D DPRD Jatim Temukan Plengsengan Ambrol

Komisi D DPRD Jawa Timur meninjau Sungai Brangkal di Mojokerto. Legislatif melihat kondisi bantaran anak Sungai Brantas itu cukup mengkhwatirkan. Tanggul yang keropos seringkali menimbulkan banjir.


"Keluhan masyarakat ini sudah terjadi sejak tujuh tahun lalu. Karena (plengsengan) kemarin longsor dan bronjong juga sudah ambles," ujar Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Masduki, Selasa (28/1).

Padahal, kata politisi PKB itu, debit air Sungai Brangkal sering kali meningkat. Terutama ketika kawasan Pacet, Kabupaten Mojokerto hujan deras. Banjir kiriman selalu mengancam masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Sungai Brangkal.

Banyak aspirasi dari masyarakat yang meminta agar ada perbaikan sungai. Karena kondisi tanggul sudah sangat mengkhawatirkan.

"Kemarin yang dikasih bronjong juga sudah ambles. Kemudian yang diberi plengseng juga sudah menggerus tanah warga," ungkap Masduki.

Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur Kuswanto mengatakan, aspirasi dari masyarakat terkait ancaman longsor yang menggerus tepian Sungai Brangkal langsung ditinjau Dinas Pekerjaan Umum dan Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, bersama BBWS Sungai Brantas.

"Aspirasi masyarakat tanggul sudah lama longsor. Dan sampai sekarang belum ada perhatian dari pihak pemerintah. Sekarang sedang dicek," kata Kuswanto.

Usai meninjau Sungai Brangkal, Kepala Dinas PU SDA Jawa Timur Abduh Mattaliti memastikan akan memasang sandbag untuk mengisi tanggul yang keropos. "Ada beberapa yang perlu dibenahi. Pertama kami lakukan pemasangan sandbag sama bronjong," kata Abduh.

Sementara itu untuk jangka panjangnya, karena wewenang BBWS Sungai Brantas, akan dilakukan Survei Identivication Desain (SID). Langkah ini dibutuhkan sebelum melakukan normalisasi di Sungai Brangkal.