Tiang Pancang Tol Dipasang Pada Aliran Sungai, DPRD Jatim Geram

Pembangunan jalan tol baik yang sudah jadi saat ini (tol trans Jawa) maupun tol yang belum selesai, Gresik-Krian, ternyata menimbulkan masalah baru. Banjir akibat imbas pembangunan jalan tol dirasakan oleh warga sekitar tol termasuk adanya tiang pancang tol yang yang dipasang di aliran sungai.


Hal ini yang ditemukan Anggota Komisi D DPRD Jawa Timur Samwil. Dimana dirinya kaget menemukan tiang pancang tol Gresik - Krian yang di pasang di dalam sungai.

Kondisi itu dikhawatirkan membuat banjir yang sering melanda Kabupaten Gresik akan semakin parah.

"Ada berapa ruas jalan tol memancang di tengah sungai saya menemukan ini setelah hearing dengan BPWS Bengawan Solo," katanya pada Selasa (28/01/20).

Menurut Sanwil, selain memasang tiang pancang di dalam Sungai pihak kontraktor pembangunan jalan tol juga mengubah aliran air di sungai yang ada di Gresik. Kondisi itu sangat membahayakan karena setiap musim hujan debit aliran sungai di Gresik cenderung tinggi sehingga rawan untuk meluap.

"Dampaknya sekarang sudah terjadi banjir dan pemasangan tiang pancang itu menganggu aliran air," katanya lagi.

Samwil mengaku akan memanggil pihak Jasa Marga selaku penanggung jawab pembangunan ruas tol tersebur. Menurut dia, memang pemasangan tiang tol itu sangat mengganggu harus dibongkar dan pembangunannya ditata ulang.

"Kami akan panggil pihak pengelola kenapa kok dipasang di sungai," pungkasnya.

Sementara itu, hal yang sama juga dikatakan anggota komisi D lainnya Hidayat. Dimana menurut politisi Partai Gerindra ini di Mojokerto juga ditemukan adanya banjir diwilayah Mojokerto akibat pembangunan tiang pancang Tol trans Jawa.

"Iya akibat pembangunan jalan tol trans jawa, 4 desa di kecamatan Jetis Mojokerto alami banjir. Padahal sebelum ada tiang pancang jalan tol tidak pernah banjir," ujarnya.

Menurut Hidayat, sejauh ini belum ada penanganan yang dilakukan baik oleh pemerintah Provinsi dan BPJT (Balai Pengelola Jalan Tol) terkait banjir dikawasan tersebut akibat pembangunan jalan Tol tersebut.

Ini kata politisi yang berasal dari Mojokerto, pihaknya minta pemerintah propinsi atau BPJT segera melakukan langkah langkah kongkrit agar banjir dikawasan tersebut bisa ditangani.

"Solusinya harus ada normalisasi aungai yang ada di sekitar kawaaan tersebut. Serta pompa air untuk menyedot air yang ada dikawasan tersebut," pungkasnya.