Partai Golkar masih konsisten mempertahakan kader internal untuk disodorkan dalam koalisi partai dalam Pilkada Surabaya 2020.
- Kawal Kasus Ambroncius, Habiburokhman: Saya Sedih, Semoga Bung Pigai Dapat Keadilan
- Utang Tembus Rp 7.502 Triliun, Pemerintah Harus Siapkan Bantalan Ekonomi Bagi Masyarakat Tak Mampu
- DPRD DKI: Rakyat Minta Sekolah Dibuka Bukan Bioskop
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris DPD Partai Golkar Surabaya, Arief Fathoni yang menyebutkan tetap mendorong KH Zahrul Azhar Asaad atau yang akrab dipanggil Gus Hans.
"Katakanlah kita koalisi dengan kursi partai yang jumlahnya sama belum punya kandidat calon, ya kita sodorkan Gus Hans untuk menjadi calon Walikota. Tinggal bagaimana mencari Wakil Walikotanya," tegas Arief Fathoni dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (31/1).
Menurut politisi muda ini, keputusan untuk teguh mengusung kader partai sendiri tentunya sesuai dengan amanah DPP Partai Golkar dalam Musyawarah Nasional (Munas).
"Pertama akan memperioritaskan kader baik di tingkat Pengurus Provinsi, DPP maupun DPD. Sesuai amanat Munas pusat," kata Tony sapaan akrabnya.
Terkait kemungkinan mahar politik dalam menentukan koalisi partai dan calon yang diusung, Tony menyampaikan bukan budaya partainya.
Karena itu, ia menegaskan dalam menentukan calon tentunya mengedepankan sosok yang layak jual dan punya kapasitas memimpin Surabaya kedepan.
"Ya tentunya calon yang benar-benar punya integritas dan layak jual," jelasnya.
Saat ini, proses penjaringan calon walikota dan wakil walikota, DPD Partai Golkar Surabaya mengerucut pada tiga nama. Diantaranya muncul nama Machfud Arifin dan Gus Hans.
"Selain Gus Hans ada nama MA (Machfud Arifin) dan satunya masih kita sembunyikan non kader," pungkasnya.
- Dukungan Budiman Sudjatmiko Pada Prabowo Ubah Persepsi Negatif Dugaan Pelanggaran HAM Masa Lalu
- KAMI Menjadi Autokritik Pemerintah
- Mall Di Kediri Tolak Ratusan Pengunjung Tanpa Aplikasi Peduli Lindungi