Anggaran Naik Surabaya Tetap Banjir, Anak Buah Risma Nggak Pinter Kerjanya

Hujan yang mengguyur Kota Surabaya beberapa hari terakhir tak hanya merisaukan warga Kota Pahlawan, tapi juga membuat salah satu anggota DPRD Surabaya geram.

"Anggarannya selama ini tiap tahun ditingkatkan. Tapi banjirnya juga terus meningkat. Ada yang salah ini," kata Anggota DPRD Surabaya M. Machmud dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Sabtu (1/1).

Dia geram karena menerima banyak keluhan dari warga. "Ponsel saya dari tadi bunyi terus. Warga kirim foto dan video melaporkan banjir parah di dearahnya. Kasihan saya," ujarnya.

Dia menilai pemkot tidak seperti yang digambarkan beberapa akun-akun di media sosial selama ini.


"Kalau di medsos kan sering digambarkan responsif. Faktanya tadi seperti itu. Sebenarnya kalau responsif ketika hujan sudah langsung melakukan antisipasinya," ujar politisi asal daerah pemilihan Surabaya V itu.

Menurutnya, apa yang dilakukan pemkot terkesan seperti memindahkan titik banjir. "Sekarang anggarannya diajukan untuk titik ini. Eh nanti banjirnya parah di titik yang lain," ucapnya.

Hal tersebut, kata dia, menunjukkan perencanaan yang tidak benar. "Gak pinter itu (kerjanya) orang-orang (anak buah Risma) di bagian perencanaan kota," imbuhnya.

Machmud berharap kinerja pemkot benar-benar didasarkan pada perencanaan yang matang. Bukan sekadar pada pencitraan ke publik.

"Sebab kalau sudah banjir seperti ini kelihatan yang sesungguhnya. Kinerjanya bener atau pencitraan saja. Kasihan warga," pungkasnya.

Banjir kali ini memang cukup merisaukan. Sebab terjadi tak hanya di pinggiran kota. Genangan tinggi juga terjadi di titik-titik tengah kota. Termasuk kawasan Ahmad Yani dan Ketintang. Daerah yang selama ini sudah dibangun gorong-gorong cukup besar.