Kasus yang menimpa Dzikria Dzatil (43), Ibu Rumah Tangga (IRT) yang diduga menghina Walikota Surabaya, Tri Rismaharini lewat media sosial, seolah menegaskan kepada para pemimpin di negeri ini agar tidak mudah baper alias bawa perasaan.
- Antisipasi Over Capacity, Penghuni IKN Tak Lebih dari Dua Juta Jiwa
- Suara Prabowo di Jember Jatim, Emil Dardak Optimis Bisa Menang Tebal
- Calonkan Kader Sendiri di Pilpres 2024, Anis Matta Puji PDIP dan PKB
Demikian yang disampaikan oleh mantan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Taufiqurrahman, dilansir dari Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (4/2).
"Jadi, memang berat beban jadi pejabat di zaman demokrasi ini. Kalau baper dan semua orang yang mengkritik atau tidak suka dengan kebijakan kita dipidana, bisa makin penuh penjara," ucapnya.
Untuk itu, politikus Partai Demokrat ini menitip pesan kepada Risma jangan terlalu mendengarkan suara-suara orang yang tidak suka kepadanya.
"Bekerja saja dengan benar. Itu yang akan menentukan apakah Ibu (Risma) pejabat yang baik atau tidak," tandas Taufiq.
Dilaporkan Kantor Berita RMOLBanten, meski bukan warga Jakarta, Dzikria mengaku sakit hati karena di media sosial Anies sering di-bully soal banjir. Dia pun melampiaskan dengan membalasnya juga di media sosial.
"Motifnya pelaku sakit hati karena Gubernur DKI Jakarta (Anies) sering di-bully,” jelas Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Sudamiran, kepada wartawan saat rilis perkara, Senin (3/2).
- Nasdem Bocorkan Sosok Ideal Cawapres Pendamping Anies Baswedan
- Masuki Hari Keenam Kampanye, Anies Safari ke Medan dan Deli Serdang
- Si Welyani Ingin Majukan Mutu Pertanian