"Pilihlah sosok pemimpin yang amanah, tabliq, sidiq, fatonah dan visioner. Maka akan bisa mensejahterakan masyarakatnya” penggalan kalimat ini dilontarkan anggota MPR RI H.Rahmat Muhajirin, saat menggelar sosialisasi empat pilar MPR RI, Selasa (11/2) malam.
- Fokus Sosialisasi Program Prabowo-Gibran Ke Masyarakat, Kader Tidar Tak Akan Balas Kampanye Hitam
- Warga Kota Malang Keluhkan Bantuan Dana Pokir Tak Sesuai
- Putri Pendiri NU Minta Prabowo-Gibran Menang Satu Putaran
Menurut Rahmat Muhajirin, mencari sosok pemimpin yang benar-benar ikhlas berjuang untuk masyarakat dengan lima kriteria ini memang tidak mudah.
Namun masyarakat harus pandai dan cerdas memilih dan menentukan, siapa sosok yang benar-benar bisa mengayomi, dan mampu menerapkan lima hal diatas.
“Apalagi Kabupaten Sidoarjo sebentar lagi memiliki dua gawe penting, yakni pelaksanaan Pilkades serentak dan Pilkada di tahun 2020 ini. Pesta Demokrasi ini merupakan kesempatan bagi masyarakat untuk memilih pemimpin yang benar-benar amanah. Karenanya saya berikan kriteria diatas, yang bisa menjadi rujukan dalam memilih,” terang Rahmat Muhajirin dihadapan 250 warga Candi yang hadir dalam sosialisasi 4 Pilar.
Di hadapan konstituennya , Rahmat Muhajirin menegaskan iming-iming money politic di pelaksanaam Pilkades maupun Pilkada 2020, pasti akan ada dan bisa menggoda pilihan masyarakat.
Namun jika masyarakat tidak menghiraukan dan lebih memilih hati nurani, maka Sidoarjo akan benar-benar sejahtera.
“Tolong gunakan kedualatan politik benar-benar digunakan dengan baik. Jangan sampai kesempatan lima tahun ke depan bisa memperoleh pemimpin yang amanah, menjadi hilang hanya gara-gara uang. Sangat rugi jika itu yang terjadi,” terang Rahmat Muhajirin dari Partai Gerindra ini.
Pada sosialisasi ini, Rahmat Muhajirin juga mengingatkan pentingnya memahami empat pilar kebangsaan yang meliputi Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), dan Bhinneka Tunggal Ika.
Rahmat menjabarkan peran dari setiap pilar itu. Yakni Pancasila merupakan dasar dan ideologi negara, UUD 1945 yang merupakan ketetapan MPR adalah konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, sedangkan Bhinneka Tunggal Ika menjadi semboyan negara.
- PKS Minta Menteri yang Berambisi Nyapres Mundur dari Kabinet, Jangan Ganggu Kerja Jokowi
- PPP Jabar Sambut Baik Bergabungnya Ridwan Kamil ke Golkar: Semoga Jadi Pemimpin Sejati
- Mensos Risma Beri Bantuan Air dan Bangun Sumur Bor untuk Warga Terdampak Kekeringan
