Bumantik Terlibat Kampanye Mendukung Eri Cahyadi dan Armuji Harus Diusut

Selain menyoal kedua pejabat Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya yakni Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kominfo), M. Fikser dan Kabag Hukum, Ira Tursilowati yang mendampingi Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kita (Bappeko), Eri Cahyadi ketika diperiksa Bawaslu Surabaya.


Komisi A DPRD Surabaya juga mendesak Inspektorat untuk mengusut dugaan keterlibatan sejumlah Ibu Pemantau Jentik (Bumantik) dalam kampanye dukungannya terhadap Eri Cahyadi maupun Armuji sebagai Cawali dan Cawawali Surabaya.

Sebab Bumantik itu adalah program pemerintah melalui monitoring Puskesmas, Camat hingga Lurah. Program tersebut dianggarkan dari APBD kota Surabaya.

“Kalau sekarang mereka memanfaatkan bumantik untuk kegiatan politik praktis, kami selaku legislatif mempertanyakan hal tersebut,” tegas Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Camelia Habiba dikutip Kantor Berita RMOLJatim pada Kepala Inspektorat, Basari yang hadir memenuhi undangan hearing Komisi A DPRD Surabaya, Rabu (19/2).

Mendapat rentetan pertanyaan yang bertubi-tubi Kepala Inspektorat kota Surabaya, Basari tak dapat beradu argumentasi.

Ia hanya berkata diplomatis akan segera melaksanakan tugasnya.

Namun yang jelas, Basari segera melaksanakn tugas pertama dengan melakukan pemanggilan serta memintai keterangan kepada Kepala Dinas Kominfo, M. Fikser dan Kabag Hukum, Ira Tursilowati.

“Nanti dari hasil rapat ini, kami akan menanyakan pada pak Fikser sama Bu Ira. Kapasitas beliau berdua yang turut hdir mendampingi pak Eri ke kantor Bawaslu,” janji Basari.

Sedangkan terkait Bumantik yang dalam memberikan dukungannya terhadap Eri Cahyadi maupun Armuji sebagai Cawali dan Cawawali Surabaya, Basari meminta laporan dari Komisi A DPRD Surabaya siapa saja para bumantik yang terlibat langsung dalam politik praktis itu.

"Inspektorat akan melakukan inspeksi dan mencari tahu soal dukungan Bumantik yang hadir di Bawaslu atau tempat lainnya," pungkas Basari.