Dampak Wabah Virus Corona, Luhut Sebut Indonesia Kehilangan 500 Juta Dolar

Dampak dari virus corona adalah sektor perdagangan. Bila dalam waktu dua bulan Indonesia tidak hati-hati, diperkirakan ekonomi dalam negeri dapat terimbas.


Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat koordinasi nasional investasi di Hotel Ritz Carlton, Jakarta seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (20/2).

"Seperti industri tekstil akan kena, karena banyak bahan diimpor dari Tiongkok dan tidak berproduksi," kata Luhut.

Saat ini kontribusi China terhadap ekonomi dunia sebesar 18 persen. Berbeda dengan saat wabah SARS yang merebak pada 2003, sumbangan perekonomian China ke ekonomi global cuma 4 persen.

Sektor investasi juga turut terganggu akibat wabah ini. Luhut mencontohkan, saat ini terdapat investasi di Sulawesi senilai 5 miliar dolar yang masih dalam proses tetapi tertunda lantaran pegawai dari China yang terhambat datang ke Indonesia.

Pekerja di PT Vale Indonesia, di Sulawesi itu rata-rata merupakan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Sebelum ramai virus corona, para pekerja tersebut pulang ke China untuk merayakan Imlek. Namun, akibat mewabahnya corona, hingga kini para pekerja itu belum kembali ke Sulawesi.

“Sekarang ini investasi di Sulawesi kira-kira 5 miliar dollar, itu kalau dua bulan tertunda kita akan kehilangan 500 juta dollar AS. Dampak itu besar sekali terhadap ekonomi kita dengan kondisi seperti ini," katanya.

Pemerintah sedang membahas terkait izin pemulangan pekerja dari China ke Indonesia. Sebab, tanpa pekerja tersebut, proses konstruksi serta pembuatan lithium baterai tak berjalan sesuai rencana.

"Saat ini sedang kita selesaikan, apakah pegawai atau labour dari Tiongkok masih bisa dibolehkan datang ke Indonesia. Karena sebenarnya dari WHO tidak ada larangan dari Tiongkok ke Indonesia, kecuali Wuhan," ujarnya.

Sementara untuk sektor pariwisata, wabah virus corona juga berimbas pada kunjungan turis China. Namun, Luhut meminta tidak perlu dibesar-besarkan.

Jika dibandingkan negara lain, jumlah wisatawan dari negara tirai bambu yang datang ke Indonesia jauh lebih sedikit.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama Kusubandio mengatakan, dampak mewabahnya Virus Corona diakuinya telah memukul sektor usaha pariwisata akibat anjloknya jumlah kunjungan turis luar negeri, khususnya dari China.

Menurut Wishnutama, selama ini China merupakan salah satu penyumbang jumlah wisatawan asing terbesar di Indonesia.

Pemerintah berencana merampungkan perhitungan insentif yang akan diberikan kepada pelaku usaha di sektor pariwisata. Insentif itu sebelumnya dijanjikan untuk menggairahkan pasar turis pasca-mewabahnya virus corona baru.

"Eselon I sudah bahas apa saja diskon yang akan dikasih. Jadi besok (hari ini) kami akan finalisasi, Menteri Keuangan dan Menteri Perhubungan akan mengeluarkan insentif yang komprehensif," ujar Wishnutama di kantornya, pada Selasa (18/2) lalu.