Kejengkelan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri pada pejabat yang memaksakan anaknya maju dalam Pilkada serentak 2020, seharusnya menjadi sindiran bagi Presiden Joko Widodo (Jokowi).
- Jika Tidak 'Dikerjain', Anies dan Prabowo Bisa Berpeluang jadi Capres
- PSI Tetap Sulit Lolos ke Senayan Meski Dipimpin Anak Presiden
- Petambak Udang Menjerit, KKP Dianggap Persulit Syarat Perizinan
Hal ini mengingat anak kandung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming juga mencalonkan diri pada kontestasi politik di Pilwalkot Solo.
Seperti dikatakan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedy Kurnia Syah dilansir Kantor Berita Politik RMOL di Jakarta, Kamis (20/2).
"Secara tidak langsung, seharusnya Jokowi tersindir, tetapi kalau sense Jokowi tidak peka, tentu lain lagi," kata Dedy.
Selain sindiran kepada Jokowi, pidato Mega tersebut juga sarat makna. Menurut Dedy Kurnia, Megawati seolah-olah ingin memperlihatkan anti praktik dinasti politik yang merupakan bagian dari oligarki politik.
"Megawati hanya ingin memainkan komunikasi adiktif (memanipulasi realitas), di mana statement tersebut sengaja dikemukakan agar terkesan ia berpihak pada politik yang nonoligarkis, padahal ia sendiri mempraktikkan," tandasnya.
- Diduga Hina Nabi Muhammad Saw, Polri Didesak Selidiki Akun Youtube Sunnah Nabi
- DPRD Jatim Minta OPD Maksimal Kelola APBD 2023
- Presiden Jokowi Instruksikan Tindak Tegas Mafia Tanah, Nah Bagaimana Kasus di Lebong?