Korban Meninggal Susur Sungai Siswi SMPN 1 Turi Menjadi Tujuh Orang

Sebanyak 230 tim SAR gabungan yang terdiri dari berbagai unsur seperi Polri, TNI, PMI, Basarnas, serta relawan, dikerahkan untuk mencari siswa-siswi SMPN 1 Turi Sleman yang terseret arus sungai.


Seperti dikutip dari Kantor Berita RMOL, hingga Sabtu dini hari pencarian masih terus dilakukan.   Kakansar Yogyakarta Lalu Wahyu Efendi memberikan Keterangan Pers terkait proses evakuasi di Sungai Sempor.

"Personil Basarnas Total keseluruhan ada 230 orang semuanya tim SAR gabungan," kata Wahyu Efendi dalam keterangannya seperti diunggah twitter @PoldaJogja Pencarian dilakukan dalam keadaan minim penerangan hingga Sabtu dini hari dengan kondisi hujan.

Personel SAR Gabungan diturunkan dengan cara bergantian ke sungai menggunakan perahu karet. Pada Jumat (21/2) sore, siswa SMPN 1 Turi Sleman mengikuti kegiatan susur sungai di Sungai Sempor.

Ada sejumlah 249 siswa yang mengikuti kegiatan itu.  Dari kelas tujuh sebanyak 124 siswa, dan dari kelas delapan sebanyak 125. Kondisi hujan menyebabkan siswa terseret arus. Pusat Pengendali Operasi Penanggulangan Bencana Daerah Istimewa Yogyakarta, BPBD DIY Jogja merilis kabar terbaru korban susur sungai SMPN 1 Turi.

Disampaikan dalam keterangannya yang diunggah akun twitter @pusdalops_diy pada Sabtu (22/2),  siswa selamat sebanyak 216 siswa. Sementara luka-luka 23 siswa. BACA JUGA Musibah Susur Sungai Yang Tewaskan Siswi SMP Turi, Sri Sultan: Pimpinan Sekolah Harus Bertanggung Jawab! Pagi ini, korban bertambah menjadi tujuh orang dan tiga belum ditemukan.

Tujuh korban meninggal dunia, adalah  Sovie Aulia, Arisma Rahmawati, Nur Azizah, Lathifa Zulfaa, Khoirunnisa Nurcahyani Sukmaningdyah, Evieta Putri Larasati, dan Faneza Dida.