BPBD Peringatkan Ngawi Selatan Rawan Longsor

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ngawi melalui Kasi Kedaruratan Alfian Wihaji Yudhono memperingatkan kepada warga di 4 wilayah kecamatan di Ngawi selatan yang notabene berada dilereng Gunung Lawu untuk mewaspadai potensi longsor. Sebutnya, seperti peristiwa tanah longsor yang terjadi di Dusun Kembang, Desa Hargomulyo, Kecamatan Ngrambe merupakan satu musibah yang patut diantisipasi.


“Kejadian yang terjadi kemarin sore itu memang masuk wilayah rawan longsor. Sehingga kami himbau sejak awal apabila melihat potensi longsor segera memberitahukan kepada petugas terdekat. Kami pun bisa melakukan mitigasi bencana yang ditimbulkan,” terang Yoyok demikian sapaan akrabnya, Jum’at, (28/02).

Ujarnya, melihat dari topografi termasuk kultur tanah ada 4 wilayah kecamatan dari 19 kecamatan di Ngawi yang rawan longsor. Pertama wilayah Ngrambe disusul Sine, Jogorogo dan Kendal. Tingkat kerawanan longsor terjadi dari kualitas tanah yang gembur. Diharapkan, jika terjadi hujan dengan intensitas lebat diharuskan melihat kondisi lingkungan sekitarnya.

“Dan paling penting apabila melihat ada rekahan tanah silahkan menyampaikan informasi itu ke perangkat desa. Setelah itu kita akan melakukan assesment dilokasi untuk menghitung potensinya longsor seberapa dan dampaknya," jelasnya.

Dikabarkan sebelumnya, sekitar pukul 17.45 WIB, Kamis sore kemarin, (27/02), rumah milik Hadi Mulyono warga Dusun Kembang, Desa Hargomulyo sebagian temboknya jebol setelah terkena material longsoran terutama batu. Selain itu ada beberapa rumah warga lainya ikut terdampak dari longsoran setinggi 10 meter dengan lebar 7 meter tersebut.