Membawa keranda mayat bertuliskan Anas, HMI Cabang Banyuwangi sudah menganggap tidak memiliki kepala daerah. Ini merupakan aksi yang digelar atas kekecewaan kebijakan yang dikeluarkan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
- Liga Santri Ricuh, Pimpinan Kamtib Ponpes Bertemu Nyatakan Jombang Kondusif
- Atap Sekolah di Probolinggo Ambruk Diterjang Angin dan Hujan
- Revisi Perda Penanaman Modal, Langkah Gubernur Khofifah Permudah Izin Usaha dan Dorong Peningkatan Investasi
“Banyuwangi per hari ini sudah tidak memiliki bupati, karena bupati tidak mampu menjawab ini semua,” kata Ketua HMI Cabang Banyuwangi, Untung Aprilianto, kepada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (27/2).
Yang membuat mereka kecewa adalah permohonan alih fungsi hutan lindung, ijin usaha pertambangan PT BSI dan terkait rencana penyewaan Pulau Tabuhan.
“Dan hari ini lagi-lagi bupati juga mengeluarkan kebijakan dan konyolnya yang membuat kami kecewa adalah bupati seolah-olah memanipulasi data luasan Pulau Tabuhan,” jelasnya.
Pertama, masih katanya, dia bilang di dalam pemusnahan barang bukti di hadapan Muspika itu 7 hektar dan yang kedua di forum musyawarah rencana pembangunan kecamatan bilang 10 hektar.
“Tapi faktanya di sertifikat itu 5 hektar,” ucapnya.
Menurutnya, ini seolah-olah bupati merekayasa bahwa terjadi abrasi.
“Itu untuk memuluskan niatnya, kepentingan dia sendiri, kebijakan sepihaknya dia untuk menyewakan pulau tabuhan kepada investor asing. Padahal kita tahu bahwa statement dari menteri seperti yang disampaikan ketika rapat dengar pendapat Komisi IV dengan Kementerian KKP jelas bahwa siapapun tidak bisa menyewakan pulau tanpa seijin Menteri KKP,” pungkasnya.
- Jember Gelar Festival Dirgantara Selama Tiga hari Terturut-turut
- Di HJKS ke 729, Pemkot Surabaya Berikan Penghargaan Forkopimda hingga Beasiswa bagi Mahasiswa
- Ternyata Ini Penyebab Gempa Malang Menurut Peneliti ITS