Usai digeruduk para petani, ketua DPRD Kabupaten Malang, Didik Gatot Subroto mengeluarkan rekomendasi terkait pemanfaatan air dari Sumber Pitu yang dipersoalkan oleh Gabungan Himpunan Petani Pemakai Air Tirto Songo Pakis- Tumpang.
- Lewat Kompetisi Asah Terampil, Siswa PAUD hingga SMP Surabaya Olah Barang Bekas Jadi Karya Ramah Lingkungan
- Ratusan Rumah Terdampak Banjir, Dewan Desak Pemkab Evaluasi Saluran Drainase dan Solusi Jangka Panjang
- Peningkatan Volume Sampah di Bondowoso Jadi Atensi DLHP
Rekomendasi yang dikeluarkan oleh Didik adalah, para petani membuat kajian secara teknis, misal debit air yang dikeluarkan dan jumlah kebutuhan air baku para petani saat musim hujan dan kemarau. Setelah semua itu diketahui, nanti sisahnya baru untuk air minum
"Semua itu harus dikaji, supaya semuanya jelas. Meskipun rekomendasi itu belum dijalankan nantinya, kami selaku wakil rakyat bertugas untuk terus mengingatkan instansi terkait yang memanfaatkan Sumber Pitu. Karena Petani ini kan datang bukan untuk air minum, tapi untuk air baku sawah. Sudahkah itu dipenuhi? Kalau itu belum berarti ada kewajiban yang harus di dorong, baik PDAM atau Dinas Pengairan. Sehingga air baku ini menjadi prioritas, karena ini kan penompang perut," tandas Didik, Rabu, (4/3).
Didik yang juga mantan Kepala Desa Tunjungtirto Singosari ini menegaskan, bahwa persoalan air baku tersebut merupakan kebutuhan bersama. Harus ada jalan keluar yang menguntungkan bagi semua pihak.
"Ini kan kebutuhan bersama. Maka dari itu, kita harus mengkajinya. Dan harus ada jalan keluar," pungkas Didik.
- Terkait Baksos Lansia di Kelurahan Demangan Kota Madiun, Ketua SBMR Kecam Camat Taman
- Kendalikan Inflasi, Pemkot Surabaya Serentak Bersama Kelompok Tani Se-Surabaya
- Polres Jombang Sediakan 205 Rumah Siap Huni Untuk Anggotanya