Kerajaan Arab Tangkap Adik Raja Salman dan Mantan Putra Mahkota

Adik Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud yaitu Pangeran Ahmed bin Abdulaziz aparat keamanan Kerajaan Arab Saudi.


Selain Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, ada dua lagi anggota senior yang ditangkap, yakni mantan putra mahkota, Mohammad bin Nayef. Serta yang ketiga adalah saudara laki-laki Mohammad bin Nayef, yaitu Pangeran Nawaf bin Nayef.

Penangkapan ketiga bangsawan senior Arab Saudi ini atas perintah Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MbS).

Namun, hingga saat ini masih belum jelas alasan penangkapan mereka. Muncul spekulasi bahwa penangkapan ketiga bangsawan senior itu terkait dengan ketidakpuasan yang tumbuh di antara para bangsawan terhadap aturan sewenang-wenang Putra Mahkota MbS, karena beberapa anggota keluarga penguasa dan elite bisnis Arab Saudi telah menyatakan frustrasi di masa lalu, melansir New York Times, Sabtu (7/3).

Putra Mahkota Mohammad bin Salman (MbS) sudah dipandang sebagai penguasa de facto Kerjaan Arab Saudi.

Dialah yang mengendalikan semua tuas utama pemerintahan, dari pertahanan hingga ekonomi. Dengan kekuasaan itulah, MbS leluasa menyingkirkan jejak pertikaian internal sebelum transfer resmi kekuasaan dari ayahnya suatu saat nanti.

Pada September tahun lalu pihak berwenang Arab Saudi menangkap sekitar puluhan orang, termasuk ulama berpengaruh, dalam apa yang dikecam aktivis sebagai tindakan keras terkoordinasi. Seorang anggota elite Saudi yang memiliki koneksi dengan kerajaan mengatakan

"Ada banyak kebencian tentang kepemimpinan putra mahkota," katanya.

Sumber itu menambahkan bahwa beberapa orang di lingkaran elite mengatakan mereka "tidak percaya" pada putra mahkota, sebuah pernyataan yang digemakan oleh empat sumber lainnya dan diplomat senior.

Penangkapan dan penahanan ketiga bangsawan senior Saudi itu diungkapkan pada hari Jumat oleh anggota keluarga kerajaan dan seseorang yang dekat dengan keluarga kerajaan.

Mereka berbicara dengan syarat anonim karena ada bahaya jika berbicara di depan umum tentang putra mahkota. Seorang mantan pejabat senior Amerika juga mengonfirmasi penahanan tersebut.

Adik Raja Salman; Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, selama beberapa waktu terakhir dikenal sebagai sosok harapan besar anggota keluarga dan kritikus lain yang bisa menghalangi Putra Mahkota MbS untuk naik takhta. Sedangkan mantan putra mahkota Mohammad bin Nayef merupakan mantan menteri dalam negeri yang mengembangkan hubungan dekat dengan agen-agen intelijen Amerika selama bertahun-tahun.

Dia disingkirkan dari kedua peran itu oleh Putra Mahkota MbS pada tahun 2017 dan dia secara efektif berada di bawah tahanan rumah sejak saat itu. Penahanan itu tidak diumumkan oleh pemerintah Arab Saudi.

Seorang pejabat Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington menolak berkomentar. Pangeran Ahmed pernah terlihat menentang Putra Mahkota MbS pada tahun 2018 ketika ia disapa oleh pengunjuk rasa di London yang meneriakkan penentangan terhadap perang Arab Saudi di Yaman.

Tetapi Pangeran Ahmed kala itu dengan cepat menjelaskan bahwa dia tidak berniat untuk menentang MbS. Dia mengatakan komentarnya terhadap para demonstran di London telah disalahtafsirkan, dan sejak saat itu dia menjaga hubungan yang hangat dengan keponakannya.