Gula Pasir Tembus Rp 17 Ribu, Ini Sikap Pemkab Probolinggo

Melambungnya harga gula dipasaran membuat Pemkab Probolinggo mengambil sikap. Pemkab sendiri melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) menggelar operasi pasar untuk komoditi gula di Pasar Semampir Kecamatan Kraksaan.


Operasi pasar komoditi gula ini dilakukan karena harga gula sejak beberapa hari terakhir sudah naik drastis hingga mencapai Rp 17.000 per kilogram.

Harga ini pun telah melampaui Harge Eceran Tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan pemerintah seharga Rp 12.500 per kilogram.

Untuk operasi pasar komoditi gula ini, Disperindag telah menyiapkan gula pasir sebanyak 400 kilogram untuk Pasar Semampir. Setiap orang hanya diperbolehkan membeli sebanyak 2 kilogram dengan harga per kilogramnya sebesar Rp 12.500.

Begitu dibuka, operasi pasar komoditi gula ini langsung diserbu oleh masyarakat. Mereka langsung berebut dan saling berdesak-desakan untuk bisa mendapatkan 2 kilogram gula. Tidak ayal dalam hitungan kurang dari 1 (satu) jam, 400 kilogram gula pasir tersebut langsung ludes diborong oleh masyarakat.

Operasi pasar komoditi gula yang dipimpin oleh Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi ini dihadiri oleh Tim Satgas Pangan Ipda Djuwantoro Setyo selaku Kanit Tipiter Polres Probolinggo, TNI/Polri serta perwakilan OPD (Organisasi Perangkat Daerah) terkait dari Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) serta Koordinator Pasar Semampir Suraono.

Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo Dwijoko Nurjayadi mengatakan berdasarkan pengamatan yang sudah dilakukan pihaknya memang ada kecenderungan harga gula ada kenaikan. Harapannya dengan operasi pasar ini harga gula sudah mulai stabil.

“Operasi pasar komoditi gula ini dilakukan untuk menstabilkan harga gula di pasaran supaya bisa turun mendekati HET (Harga Eceran Tertinggi). Kami sudah melakukan pengecekan di beberapa produsen di Kabupaten Probolinggo ternyata masih ada stok yang cukup,” katanya, seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Jumat (13/03).

Menurut Joko, sampai bulan puasa hingga hari raya stoknya masih mencukupi. Harga gula naik karena ada kekhawatiran para distributor menjelang bulan puasa dan hari raya sehingga mereka menaikan harganya.

Oleh karena itu, Pemerintah Kabupaten Probolinggo bersama Tim Satgas Pangan dari Polres Probolinggo akan melakukan pengecekan harga di tingkat distributor.

“Kenaikan harga gula ini berlaku secara nasional. Sesuai informasi yang kami terima secara nasional produksi gula memang menurun. Tetapi permintaannya semakin naik sehingga stoknya berkurang. Itulah mungkin yang menyebabkan naiknya harga gula,” pungkasnya.