Dukungan terhadap pemerintah dalam upaya pembuatan Rancangan Undang-undang (RUU) Omnibus Law diserukan komunitas warga Nusa Tenggara Lombok (NTB) yang tergabung dalam organisasi kemasyarakatan Laskar Sasak.
- Menteri Dengan Dosis Kerja Luar Biasa, Ini Modal Airlangga Maju Pilpres 2024
- Hadiri Rakernas di Surabaya, Ganjar Pranowo Bicara Soal Generasi Z di Depan Para Sahabat
- Kepada JK, AHY Tegaskan Demokrat Tetap di Koalisi Perubahan
“Deklarasi dukungan pada pemerintah atas upaya pembuatan RUU Omnibus Law Cipta Lapangan Kerja itu telah kita lakukan pada 16 Maret,” kata Ketua Umum (Ketum) Laskar Sasak NTB, Lalu Taharudin kepada Kantor Berita RMOLJatim di Surabaya, Kamis (19/3).
Lanjutnya, dukungan ini untuk kepentingan nasional serta kepentingan wilayah NTB dalam rangka mendorong masuknya investasi serta pemanfaatan tenaga kerja lokal dalam proyek-proyek nasional yang masuk provinsi tersebut.
Ditambahkan Lalu, khusus untuk RUU Omnibus Law, pihaknya memang memberikan dukungan penuh, untuk memudahkan masuknya investasi sehingga bisa menyerap tenaga kerja lokal yang berujung pada peningkatan kesejahteraan rakyat.
“Apalagi NTB kini merupakan provinsi dengan potensi pariwisata yang sangat potensial termasuk adanya Kawasan Ekonomi Khusus Mandalika serta rencana pembangunan Sikuit MotoGP,” jelasnya.
Sekretaris Umum Laskar Sasak Lalu Wahyudi Zakaria menambahkan Omnibus Law dipastikan akan sangat bermanfaat bagi kalangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
“Laskar Sasak sangat menginginkan NTB dalam kondisi kondusif, sehingga regulasi semacam Omnibus Law sangat tepat guna merapikan dan mengefisiensikan sejumlah aturan menjadi satu, yang terpenting berasakan keadilan bagi seluruh rakyat,” katanya..
Sementara itu, Penasehat Laskar Sasak yang juga Kepala Badan Intelejen Negara (BIN) Daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat, Wahyudi Adi Siswanto, memberikan apresiasi atas upaya dan agenda aksi yang dilakukan Laskar Sasak NTB.
"Kami menilai Laskar Sasak ini sebagai komunitas pemuda asli Lombok yang memiliki komitmen untuk mengawal nilai nilai budaya lokal sebagai basic Nasionalisme, Kontek itu menjadi sangat penting keberadaannya justru saat nilai nilai Nasionalisme ini semakin tipis," pungkasnya.
- Anies Baswedan Bikin Sejuk dan Didoakan Pimpin Indonesia
- Songsong Pemilu 2024, AHY Minta Kader Demokrat Bermental Kuda Hitam
- Hadapi Ancaman Krisis Dunia, Gus Fawait: Belanja APBD Harus Libatkan Sektor UMKM