Melihat Kampung Durian di Lereng Gunung Argopuro

Setiap tahunnya buah Durian menjadi andalan di Desa Renteng, Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Setiap bulan Januari hingga April, tanaman durian berbuah. Hal itu membuat petani durian tradisional di desa setempat ketiban rejeki.


Tak heran, dari satu buah durian bisa dihargai Rp 50 ribu per buahnya. Hal ini banyak pedagang durian yang menjajakan di tepi jalan utama Pantura berasal dari kawasan kecamatan Gading, utamanya dari desa Renteng.

PLT Kades Renteng Naji menceritakan, dirinya adalah salah satu dari sekian banyak petani durian di Desa Renteng. Bahkan disebutkan, kini dia memiliki ratusan pohon durian yang tengah mengalami masa panen.

Dari tiap pohonnya disebutkan Naji bisa menghasilkan hingga 200 an buah durian dalam berbagai ukuran.

"Di Desa Renteng ada 4 varietas durian mulai dari durian Sekasor, Mentega, Merah, dan Mlokok atau biasa disebut durian biasa," ujar Naji pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (23/03) siang.

Dijelaskannya, beda varieatas durian maka akan beda rasanya. Misalnya seperti durian Sekasor yang bisa dibilang durian Montong versi mini. 

"Isinya sama, tapi bedanya hanya ukurannya saja lebih kecil dibanding ukuran durian Montong," jelasnya.

Naji menyebutkan, para petani durian desa Renteng tak membutuhkan bantuan apapun dari pemerintah daerah dan pusat. Melainkan hanya butuh ilmu dalam pengembangan tanaman durian agar dapat dikelola secara profesional dan terus menerus produktif. 

"Kirimi kami petugas atau orang pintar dalam hal tanaman durian ini. Karena kami butuh ilmunya agar tanaman durian kami makin produktif dan skalanya bisa besar-besaran," ujar Naji.

Sementara itu Ali Samudri tokoh masyarakat desa Renteng mengaku, besar keinginannya sebagai salah salah satu petani durian agar potensi durian dan buah-buahan lain di desanya. Dapat dijadikan sumber mata pencaharian utama selain menanam pohon sengon.

 "Desa kami ini kaya potensi, tanahnya subur tanam apa saja dapat tumbuh. Kami berharap desa ini kelak bisa jadi desa wisata petik buah," katanya ditemui di lokasi.

Menurutnya dirinya sudah berulang kali berkonsultasi dengan PJ Kades Renteng soal rencana bersamanya menjadikan desa Renteng sebagai salah satu desa wisata petik buah, utamanya durian. 

Karena itu dia berencana bersama dengan Naji selaku PJ Kades untuk memulai rencana tersebut dengan menyiapkan sejumlah lahan untuk ditanami buah-buahan. 

"Sebagai awal kami sudah memulai untuk menanami salah satu kebun dengan tanaman klengkeng. Selanjutnya kami ingin menanam pohon durian disalah satu lokasi yang akan kami jadikan kebun durian. Luasnya ada sekitar 2 hektare," ungkap dia.

Namun demikian Ali mengaku tak mudah untuk menyamakan persepsi antara petani durian yang satu dengan.oetani durian yang lain. Karena saat ini lokasi pohon durian milik warga lokasinya terpencar-pencar sehingga dalam mengakomodasi terbentuknya wisata petik buah durian itu belum bisa direalisasikan saat ini.

"kita tunggulah paling tidak 4 tahun kedepan. Semoga petugas ahli durian itu bisa dikirim ke desa ini secepatnya. Kami mohon itu saja," pungkasnya.