Ibukota Jadi Epicenter Corona, PDIP Sarankan Jokowi dan Anies Mulai Bahas Opsi Lockdown

Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Masinton Pasaribu menyebut peningkatan jumlah kasus corona di wilayah DKI Jakarta, dapat dikatakan bahwa pusat penyebaran terbesar atau epicenter virus corona di Indonesia berada di ibukota.


Dengan perkembangan situasi demikian, pemerintah pusat dalam hal ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pemerintah daerah DKI Jakarta dalam hal ini Gubernur Anies Baswedan, diminta duduk bersama untuk mengambil langkah-langkah konkret guna meminimalisir penyebaran virus corona di wilayah DKI Jakarta.

“Tidak ada salahnya membahas dan mempersiapkan opsi lockdown sebagai alternatif terakhir untuk wilayah provinsi DKI Jakarta. Melihat penerapan opsi lockdown di berbagai negara ternyata efektif meminimalisir penyebaran virus corona,” ujar anggota Komisi I DPR RI dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (26/3).

Meskipun lockdown bukan cara tunggal dalam melawan pandemi virus corona, kata Masinton, namun untuk saat ini opsi lockdown masih merupakan pilihan efektif yang dilakukan berbagai negara guna meminimalisir penyebaran virus corona di tengah-tengah masyarakatnya.

“Bahkan negara tetangga Malaysia telah mengumumkan perpanjangan masa lockdown hingga 14 April 2020 setelah mencatatkan kasus infeksi corona tertinggi di Asia Tenggara. Malaysia mencapai 1.796 kasus,” tandasnya.

Saat ini perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Tercatat per 25 Maret 2020, jumlah positif virus corona di Indonesia mencapai 790 kasus, di mana 58 orang di antaranya meninggal dunia dan 31 dinyatakan sembuh.

Jumlah terbesar sebaran virus asal Wuhan, China itu ada di DKI Jakarta dengan 463 kasus, sembuh 23 orang dan meninggal 31 orang.

Rasio kematian di DKI Jakarta akibat wabah virus corona adalah sebesar 6,7 persen, sedang persentase sembuh 4,9 persen.