Kecewa dengan harga ayam yang anjlok di bawah Harga Pokok Produksi (HPP) disaat wabah pandemi Covid-19. Sejumlah peternak ayam di Lamongan bagikan ayam gratis ke warga korban banjir.
- Lomba Komputer, Upaya Sahabat Ganjar Jatim Peduli dengan Pendidikan dan Dunia Kerja
- Pemkot Surabaya Teken MoU dengan IKA ITS, Siap Digitalisasi Seluruh Perangkat Daerah
- Dukung Program Kapolri, Polres Jombang Gelar Lathifatul Qalbu
"Selama 36 hari merawat ayam, begitu panen harganya ambyar (Hancur), peternaknya juga ambyar, wis ambyar kabeh," kata seorang peternak asal Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Subakri kepada awak media, Sabtu (18/4).
Subakri mengaku, sangat kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak memihak pada peternak rakyat dan tidak bisa mengendalikan anjloknya harga ayam saat ini.
"Harga ayam naik melebihi HPP saja, Kementerian langsung buat surat edaran. Tapi begitu harga anjlok seperti ini, diam saja mereka," celetuk Pria yang sejak 19 87 sudah menjadi peternak ayam.
Dia juga mengatakan, peternak ayam saat ini mengalami dilema, sebab jika ayam dibiarkan begitu saja, karena sudah merugi tidak bisa beli pakan, peternaknya merugi, kalaupun ayamnya dijual juga harganya hancur.
Sehingga, dengan alasan tersebut para peternak di Lamongan ini sengaja memilih untuk membagikan ayam kepada warga korban banjir yang kurang mampu.
"Mesisan ajur, podo-podo rugine (sekalian hancur, sama-sama rugine) mendingan kita bagikan kepada warga korban banjir, biar lebih bermanfaat," ungkapnya.
Sebanyak 250 ekor ayam yang dikumpulkan dari beberapa peternak di Lamongan, dibagikan secara gratis kepada warga Dusun Ngangkrik, Desa Balun, Kecamatan Turi, Lamongan yang sudah seminggu terdampak banjir.
- Ketum PBNU Letakkan Batu Pertama RSNU Jember
- Warga Miskin Di Lamongan Keluhkan Kualitas Bantuan Beras Progam BPNT Yang Tidak Layak Konsumsi
- Peringati Nuzulul Quran, Banyuwangi Gelar Khotmil Quran Serentak