Pemerhati: Lumbung Pangan Jatim Tidak Rugikan Pedagang Kampung

Pemerhati kebijakan publik, Khusnul Khuluq,  menilai keberadaan lumbung pangan yang digagas Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) untuk mengantisipasi dampak Covid-19 tidak akan merugikan pedagang kampung.


"Kalau yang dikhawatirkan adalah merugikan pedagang kampung maka tentu Pemprov sudah menyiapkan langkah cerdas terkait dengan jalur distribusi, market coverage dan support lainnya yang tidak akan merugikan pedagang kampung," jelas Khusnul melalui pesan singkat yang diterima Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (21/4).

Mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Gresik itu mengatakan, tugas Utama pemerintah adalah penyedia goods and services, menyiapkan kebutuhan barang, termasuk pangan dan melayani masyarakat.

"Pemprov sudah sangat tepat dengan menyiapkan lumbung pangan ini. Artinya stok pangan di Jawa Timur aman. Dari data yang ada untuk beras saja masih surplus 1.1 juta ton. Hal ini penting agar tidak terjadi panic buying, aksi besar-besaran membeli komiditas oleh masyarakat," tuturnya.

Masih kata dia, dari sisi good Governant, ini menunjukkan akuntabilitas, responsibilitas, dan kepastian pemerintah dalam setiap pengambilan kebijakan. Pemerintah harus hadir mengisi ruang yang dibutuhkan masyarakat. Kalau ruang ini tidak diisi oleh pemerintah dan dimanfaatkan oleh orang lain yang tidak bertanggung jawab maka pemerintah dianggap lalai dan mencederai masyarakat.

Dalam sub sistem ketahanan pangan ada sistem utama, yaitu ketersediaan, akses, dan penyiapan pangan. Lumbung pangan ini merupakan implementasi dari cara Pemerintah menjamin adanya ketersediaan pangan, kemudahan masyarakat mengakses karena bisa online dan langsung.

"Pemerintah juga penyiapan pangan yang dibutuhkan masyarakat dengan sembako dan jugsa bantuan non tunai ke masyarakat," ujarnya.

Ia menambahkan berpedoman pada negara harus berorientasi Welfare (kesejahteraan), maka menghadirkan lumbung padi oleh Pemprov Jatim ini bagian dari upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat, lebih-lebih pada saat sulit seperti ini.

"Mari dengan pikiran yang jernih, teduh, obyektif kita dukung usaha Pemprov Jatim untuk menangani Covid-19 dan dampaknya," demikian Khusnul.