Gubernur New York Sebut Virus Corona Berasal Dari Eropa, Bukan Dari China

Gubernur New York Andrew Cuomo menyebut virus corona bukan datang dari China melainkan dari negara-negara di Eropa.


Seperti dilansir dari Reuters, Sabtu (25/4) Cuomo memperlihatkan penelitian dari Northeastern University yang memperkirakan bahwa lebih dari 10.000 warga New York mungkin telah tertular virus di saat negara itu memiliki kasus yang dikonfirmasi pertama kali pada 1 Maret lalu.

Cuomo mengklaim, dia yakin Italia adalah sumber penyebaran virus. Ia juga menyebut larangan bepergian yang diberlakukan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump sudah terlambat untuk menghentikan penyebaran virus.

Trump memerintahkan larangan perjalanan dari Tiongkok pada 2 Februari, itu lebih dari sebulan setelah laporan berita muncul tentang wabah di kota Wuhan, menurut Cuomo.

Trump juga memutuskan untuk membatasi perjalanan dari Eropa pada bulan berikutnya. Padahal, saat itu virus telah menyebar luas di Amerika Serikat, klaim Cuomo.

"Kami menutup pintu depan dengan larangan bepergian ke China, yang mana merupakan langkah yang benar," kata Cuomo.

"Tapi kami membiarkan pintu belakang terbuka karena virus, telah meninggalkan China pada saat kami melakukan larangan bepergian ke China," lanjutnya.

Komentar Cuomo memancing konflik perdebatan yang panas dengan Trump. Cuomo membela tindakannya sendiri dengan menunjuk 19 hari antara kasus pertama yang dikonfirmasi di New York dan perintah pengunciannya, dengan alasan bahwa ia telah bergerak lebih cepat daripada negara bagian lainnya.

Cuomo mengatakan sebanyak 2,2 juta orang telah melakukan penerbangan dari Eropa ke New York dan bandara New Jersey dalam dua bulan itu. Bisa jadi, beberapa dari mereka menularkan virus.

“Kami bertindak dua bulan setelah wabah Cina. Ketika Anda melihat ke belakang, apakah ada yang mengira virus itu masih di China menunggu kita bertindak dua bulan kemudian? " Kata Cuomo.

"Kuda itu sudah meninggalkan lumbung begitu kita pindah!” tandasnya.