Orang di Belakang Belva Devara Harus Diusut

Pegiat antikorupsi, Haris Azhar menilai polemik kartu prakerja yang melibatkan Ruangburu, perusahaan mantan Stafsus Presiden Joko Widodo, Adamas Belva Syah Devara, harus diusut.


Direktur Eksekutif Lokataru Foundation ini mengatakan, mundurnya Belva Devara dari Stafsus Jokowi belumlah cukup. Sebab, keterlibatan perusahaan Ruangguru masih belum diusut.

"Buat kita masyarakat mundur saja tidak cukup. Harus diusut sebenarnya siapa di belakang dia?" ujar Haris Azhar dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (25/4).

Selain Kartu Prakerja yang disalurkan untuk masyarakat terdampak virus corona baru (Covid-19), Haris Azhar juga berharap proyek bansos lainnya bisa diusut.

"Sejumlah project raksasa seperti ini harus dibuka, soal dana bantuan pencegahan Covid-19, dana prakerja, ini semua kayaknya bancaan saja," tegasnya.