Bukannya menerapkan physical distancing sesuai protokol Covid-19, hari pertama penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya justru terjadi kemacetan sangat parah. Hal ini yang dikritik banyak pihak.
- Pesawat Rimbun Cargo Hilang Kontak di Papua
- Tahun 2022, Jumlah Janda Baru Di Gresik Hampir Dua Ribu
- Ucapan Belasungkawa Pemimpin Dunia Untuk Lebanon
Betapa tidak, akibat penerapan PSBB, terjadi kemacetan panjang dari arah Sidoarjo menuju pusat Kota Surabaya.
Penumpukan kendaraan terjadi sejak pukul 07.30 WIB, tepatnya saat jam sibuk mobilitas masyarakat.
Kapolda Jawa Timur (Jatim), Irjen Pol Luki Hermawan mengatakan, terjadinya kemacetan di Surabaya dikarenakan banyak masyarakat yang belum paham penerapan PSBB.
“Saya melihat banyak masyarakat yang belum paham dengan PSBB. Mudah-mudahan dengan PSBB ini, ada tiga hari (waktu) kita memberikan himbauan. Pada hari keempat kita akan memberi tindakan tegas,” kata Luki saat meninjau lokasi check point seperti dikutip Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (28/4).
Dikatakan Luki, penerapan PSBB merupakan cara untuk mencegah penyebaran virus corona. Karena itu, pihaknya mengimbau agar masyarakat patuh pada aturan PSBB.
“Kalau seperti ini (dibiarkan), Surabaya akan meningkat terus untuk angka penyebaran corona. Makanya kami sepakat dengan seluruh aparat yang terlibat dalam PSBB untuk imbauan selama tiga hari ini terus kami perkuat. Kami berharap kerjasama masyarakat Jatim khususnya Surabaya, Sidoarjo, Gresik, untuk mentaati aturan PSBB ini,” tegasnya.
- Banjir Lahar Dingin Semeru Perlu Diwaspadai
- Demokrat Jatim Bergerak Cepat Membantu Penanganan Korban Bencana Erupsi Semeru
- Putra Buya Arrazy Hasyim Meninggal Dunia Kena Senjata Api Milik Anggota Polisi