Protokol Covid-19 Tidak Cukup Ditangani Polri-TNI, Harus Ada Tim Pendamping Warga

Selama belum ditemukan obat atau vaksin penangkal virus corona atau Covid-19, solusinya tetap mematuhi protokol kesehatan. Yakni rajin cuci tangan pakai sabun, jaga jarak aman (physical distancing), pakai masker dan di rumah aja.


Sayangnya, praktik tersebut tidak mudah. Dikatakan pakar komunikasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Dr Suko Widodo, sejauh ini masih banyak warga yang tidak mentaati protokol Covid-19. Bahkan, meski diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), masih saja ada warga yang belum disiplin.

“Perilaku sehat sebagaimana dalam protokol memang butuh ketelatenan, butuh pembiasaan. Karena itu diperlukan pemantauan, edukasi dan supervisi terhadap praktek menjalankan protokol kesehatan tersebut,” ujar Suko Widodo pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (30/4).

Menurut Suko, selama ini pihak yang melakukan pemantauan, edukasi dan supervisi masih terbatas dilakukan aparat pemerintah, TNI dan Polri (yang tergabung dalam gugus tugas). Namun hal itu tidak cukup.

“Jika melihat jumlah petugas yang ada dalam Gugus Tugas, sungguh sangat kurang untuk bisa memantau, mengedukasi dan mengawasi penduduk dalam jumlah besar. Saya kawatir, Gugus Tugas yang dibentuk pemerintah akan kelelahan,” imbuhnya.

Karena itu Suko mengusulkan agar Gugus Tugas Maka dibantu Tim Pendamping Warga. Mereka dapat melakukan banyak hal.

“Saya menyarankan adanya Tim Pendamping. Tim ini bertugas membantu menterjemahkan tugas Gugus Tugas PercepatanPenanganan Covid-19 di masyarakat. Mereka bisa dari pegiat masyarakat, tokoh masyarakat, pengurus RT, RW, Karang Taruna, Ibu PKK, dibantu tenaga kesehatan seperti dokter, bidan setempat,” terangnya.  

Lanjut Suko, tugas Tim Pendamping nantinya bisa memberi pendidikan tentang Covid-19, cara membuat badan imun, dan lain-lain. Di samping punya fungsi teknis pendidikan tentang Covid-19, juga bisa mengajak warga bergotong royong mengatasi masalah bersama.

“Termasuk bagaimana mengedukasi agar tidak mengucilkan warga yang terpapar, dan juga cara menangani pemakaman jenazah yang terpapar Covid. Keterlibatan warga akan membantu memudahkan gugus tugas dalam menjalankan tugasnya. Kuncinya: perlu gotong royong. Jangan hanya asyik dalam wacana dalam medsos, tetapi warga juga harus terjun langsung membantu pemerintah, sesuai dengan tata cara berlaku,” tutupnya.