Gerinda Minta Risma Terbuka Soal Corona di Sampoerna

Wakil Ketua DPD Gerindra Jatim, Abdul Malik meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini untuk terbuka soal Corona di PT HM Sampoerna, Rungkut Surabaya.


"Terkesan ada yang disembunyikan tentang Karyawan Sampoerna yang terdampak. Harusnya Wali Kota terbuka soal ini. Kalau tidak terbuka kasihan warga Surabaya," katanya pada Kantor Berita RMOLJatim, Senin (4/5).

Sikap Risma yang tidak terbuka, masih kata Malik, malah menimbulkan kesan yang negatif yang berakibat akan muncul opini adanya keteledoran Pemkot Surabaya dalam penanganan percepatan wabah virus Covid-19 di Surabaya. Pria yang juga advokat di Surabaya ini pun meminta agar legislatif memanggil Risma.

"Anggota Dewan wajib menanyakan keteledoran Wali Kota tidak terbuka masalah Sampoerna,"ujarnya.

Terkait masalah PSBB, Malik menilai adanya ketidakadilan dalam penerapannya. Fenomena itu dapat dilihat dari masih banyaknya perusahaan yang beroperasi di Surabaya.

"Hal ini tentunya rentan dengan penyebaran corona. Percuma saja diberlakukan PSBB, tapi perusahaan terutama industri masih saja beroperasi,"ungkapnya.

Dengan tidak ditutupnya sektor industri tersebut, Malik berharap DPRD Kota Surabaya tidak diam diri.

"DPRD jangan diam saja, panggil itu Wali Kota. Tanyakan mengapa pabrik dan home industri di Surabaya masih beroperasional. Saya kira Wali Kota punya data dari Satpol PP ," tandasnya

Seperti diketahui, sekitar 100 karyawan Sampoerna dilaporkan terpapar infeksi Covid-19 atau virus corona, berdasarkan hasil tes cepat (rapid test). Tes tersebut dilakukan setelah adanya temuan dua karyawan yang positif terinfeksi Covid-19 dan sudah dirawat di rumah sakit, namun keduanya telah meninggal.

PT HM Sampoerna Tbk, kemudian mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kegiatan produksi di pabrik Rungkut 2 sejak Senin 27 April 2020 sampai dengan waktu yang akan ditentukan kemudian.