Imbas Lambatnya Hasil Swab Klaster Temboro di Ngawi Sangat Berisiko

Lamanya hasil swab terhadap 11 warga dari klaster Temboro yang ada di Ngawi sangat berisiko besar terjadinya ledakan kasus. Seperti yang disampaikan Cahyo Dwi salah satu pemerhati Covid-19 asal Ngawi.


Ia sangat menyayangkan kenapa hampir dua minggu hasil swab baru diketahui dan diumumkan oleh Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Ngawi sekitar 2 hari lalu. Hasilnya pun mengagetkan semua pihak ada 5 warga yang terkonfirmasi positif Covid-19.

Padahal pengambilan swab dilakukan pada 24 April 2020 di RSUD dr Soeroto Ngawi. Dengan jeda waktu sekitar dua minggu inilah dianggap sebagai masa waktu yang cukup mengkhawatirkan. Mengingat, semua pasien yang positif virus corona kondisinya sehat tidak ada gejala sakit.

"Perlu adanya masukan dan evaluasi terhadap Satgas Covid-19 Kabupaten Ngawi. Jika menginginkan wilayah minus dari paparan virus berbahaya ini ya harus diikuti dengan koordinasi cepat dan tindakanya juga," ujar Cahyo, Jum'at, (8/5).

Sekali lagi ditekankan, jika koordinasinya lambat akan mubadzir juga dengan upaya percepatan pencegahan Covid-19 di wilayah Ngawi. Hal itu sangat berpotensi terjadinya ledakan kasus yang muaranya jumlah warga yang terpapar virus corona akan bertambah dan menular ke warga lain yang sebenarnya tidak pernah berinteraksi dengan Temboro.

Lebih-lebih kata Cahyo, setelah diumumkan sebagai pasien Covid-19 bukanya lekas dilakukan isolasi di rumah sakit malah sebaliknya. Hampir dua hari masih berada dirumah meskipun ada pengawasan ketat.

"Saya mau lihat seperti apa sistim untuk memastikan ada pengawasan ketat. Apakah bisa menjamin mereka tidak berinteraksi dengan pihak luar. Ini adalah catatan untuk direspon Satgas Covid-19 Kabupaten Ngawi," ungkapnya.