Jelang H-3 Lebaran, Jalur Probolinggo di Penuhi Kendaraan Niaga

Jelang lebaran Idul Fitri 1441 Hijiriah, Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan mengecek arus mudik di pintu exit tol Probolinggo Timur di Kecamatan Leces. Pengecekan itu bagian giat operasi ketupat Semeru 2020 yang digelar selama 24 April hingga 30 Mei 2020.


“Berdasarkan laporan dari operator pintu tol, menjelang H-3 arus mudik mengalami penurunan yang luar biasa. Tahun lalu arus mudik bisa mencapai 7.000 sampai 8.000 kendaraan per hari. Tapi tahun ini hanya sekitar 1.200 sampai 1.500 kendaraan saja,” jelas Kapolres Probolinggo AKBP Ferdy Irawan pada Kantor Berita RMOLJatim,  Rabu (20/05).

Menurut mantan penyidik KPK ini, arus mudik tahun ini bukan lagi didominasi oleh kendaraan pribadi. Namun, kendaraan niaga yang mengangkut seluruh kebutuhan pokok warga lintas daerah. 

“Para pemudik sepertinya berpikir dua kali sebelum melakukan mudik. Selain karena adanya PSBB di sejumlah kota besar, sepertinya mereka juga tak ingin dikarantina selama 14 hari setibanya di desa tempat tujuan,” kata Kapolres.

Meski jauh lebih sepi dibanding tahun sebelumnya, namun AKBP Ferdy menyebut pihaknya akan tetap menyiagakan 250 personel untuk mengamankan arus mudik dan balik tahun ini.

“Bagaimanapun langkah preventif harus tetap dilakukan untuk mengamankan arus mudik dan balik tahun ini. Karena itu kami tetap menyiagakan ratusan personel kami di sejumlah titik strategis di jalur pantura dan lingkar selatan,” katanya.

Sementara itu, Kepala shift pintu exit tol Probolinggo Timur Angga Bagus mengatakan, penurunan arus kendaraan di masa mudik tahun ini sangat terasa. Jumlah kendaraan yang melintas tiap harinya turun antara 75 persen hingga 80 persen jika dibandingkan dengan arus mudik yang sama pada tahun lalu.

“Jauh sekali penurunannya, hanya menyisakan sekitar 1.200-an kemdaraan saja per harinya. Padahal tahun bisa di atas 8.000-an kendaraan per harinya. Kami menduga ini merupakan dampak langsung dari adanya larangan mudik dari pemerintah tahun ini, karena pandemi Covid-19,” pungkasnya.