Bupati Ngawi Budi Sulistyono (Kanang) mengecam ulah dari oknum perangkat desa yang main telikung terkait realisasi bantuan sosial (bansos) dampak Covid-19. Ia berjanji bakal mengusut tuntas aksi nakal perangkat desa tersebut yang diduga memanfaatkan anggaran negara untuk kepentingan pribadi.
- Upaya Pemerintah dan Masyarakat Atasi Bencana Banjir Bandang Di Jombang
- Cegah Penyebaran Covid-19 Varian Omicron, Wali Kota Malang Ingatkan Masyarakat Taat Prokes
- Pemkot Surabaya dan ITS Dirikan Perusahaan Air Minum dalam Kemasan HE2O
"Ada info yang masuk ke saya adanya oknum perangkat desa yang nakal. Masak bansos yang seharusnya tepat sasaran malah disalahgunakan disalurkan ke gendakanya dapat Rp 600 ribu per bulan," tegas Kanang, Jum'at, (22/5).
Jelasnya, secara perekonomian si penerima bansos yang dimaksudkan itu masuk kategori cukup bahkan usianya pun masih muda. Jika dibiarkan bansos salah alamat itu menjadi preseden buruk terhadap upaya pencegahan Covid-19 di Ngawi. Namun Kanang tidak menyebut secaras spesifik bansos dampak pagebluk itu. Apakah bansos tunai/non tunai maupun BLT Desa dan lainya.
"Ini dampak sosialnya luar biasa jika dibiarkan. Akan kita selesaikan sampai tuntas," ungkapnya.
Terpisah, Kabul Tunggul Winarno Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Ngawi menjelaskan, untuk BLT Desa telah diserahkan terhadap 6.128 warga atau keluarga penerima manfaat (KPM) dari 213 desa. Jumlah tersebut merupakan usulan dari desa masing-masing dengan nilai bantuan yang diterima Rp 600 ribu setiap bulan selama tiga bulan.
“BLT Desa ini merupakan usulan dari desa dan setiap warga penerima dalam hal ini KPM akan menerima Rp 600 ribu. Mulai kemarin sudah dicairkan per kecamatanya,” jelas Kabul.
- Jaga Produksi Pangan Dampak El Nino, Bupati Ipuk Intruksikan Dinas Pantau Debit Air Irigasi
- Bupati Aditya Serahkan Penghargaan Atlet Disabilitas Tuban
- Antisipasi Keterlambatan Blangko, Dispendukcapil Surabaya Sediakan 15.000 Suket