Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Surabaya Tri Rismaharini merupakan pemimpin unggul dan bukan ecek-ecek. Meski keduanya terlibat perseteruan akibat mobil PCR Covid-19.
- PKB Madiun Dukung Harry Wuryanto Calon Bupati Periode 2024-2029
- Pengasuh Ponpes Sidogiri Ajak Alumni dan Warga Nahdliyin Dukung Gus Muhaimin Maju Capres
- Survei Poligov: 80 Persen Masyarakat Tolak Kenaikan BBM
Begitu pandangan objektif Wakil Sekjen Partai Demokrat, Jansen Sitindaon menilai sosok Gubernur Jawa Timur Khofifah, dan Walikota Surabaya Risma.
"9 tahun ini menurutku Bu Risma berhasil mimpin Surabaya. Jadi sparkling maju dan tertata. Sebaliknya Bu Khofifah juga bukan pemimpin ecek-ecak. Umur 34 tahun sudah jadi menteri. Kelas nasional. Akar kultural kuat. Orangnya memang halus tapi 'remehkan' dia sama saja bentur tembok," kata Jansen di akun Twitter @jansen_jsp seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (1/6).
Bagaimanapun, sambung Jansen, baik Khofifah maupun Risma adalah dua stok pemimpin perempuan terbaik yang saat ini dimiliki oleh Indonesia di tengah minimnya stok pemimpin perempuan.
Tidak sedikit kaum hawa menjadikan mereka sebagai cita-cita.
"Jadi damai-damailah. Semoga dua kader terbaik kami Iti Jayabaya, Bupati Lebak dan Cellica Nurrachadiana, Bupati Karawang juga dapat mengikuti jejak mereka," harap dia.
Jansen menambahkan, melahirkan pemimpin perempuan di politik apalagi jadi kepala daerah tidak gampang. Jadi yang sudah ada mari dijaga, dari manapun latarbelakangnya. Karena sesuatu jadi berwarna itu kadang datang dari yang sedikit ini.
"Maju terus untuk semua kepala-kepala daerah perempuan di Indonesia," tutup dia.
- Dukung KPK, Masyarakat Lumajang Bentangkan Spanduk
- Pertemuan Demokrat-PKS Bahas Penanganan Pandemi Covid-19 Hingga Masa Depan Demokrasi
- Kemenag Bantah Beri Dana Bantuan untuk Pesantren Al Zaytun