PM Singapura: Menangani Virus Corona Sama Dengan Lari Marathon

Pemerintah Singapura meminta agar warganya tetap waspada dan berhati-hati walaupun saat ini negara itu sudah melonggarkan aturan penguncian. Menangani masalah virus corona tidak cukup berhenti begitu saja walau virus telah mereda.


Seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan mengatasi wabah ini sama seperti sedang lari marathon, bukan lari cepat. Kita terus berlari tanpa henti, sambung menyambung dengan kecepatan yang diimbangi hingga sampai ke tujuan.

Dalam unggahannya di media sosial, Lee mengatakan, kewaspadaan yang harus tetap dijaga itu adalah jaga jarak fisik atau social distancing, menggunakan masker saat keluar rumah atau mau berangkat ke kantor, rutin mencuci tangan dan menghindari kerumunan, seperti dikutip dari Asia One.

“Jika kita melakukan semua ini, maka kita kurang-lebih bisa menjalani kehidupan seperti normal kembali setelah aturan dilonggarkan. Kita semua tidak inginkan kasus Covid-19 naik lagi dan mengalami pembatasan gerak sekali lagi,” kata Lee. Angka kasus virus corona di Singapura mengalami penurunan.

Jumlah pasien sembuh pun terus bertambah. Namun, Perdana Menteri Lee mengingatkan pandemik virus corona ini belum dikalahkan.

“Bahkan jika vaksin ditemukan, kehidupan tidak akan sesederhana itu untuk kembali ke masa sebelumnya. Covid-19 telah mengekspos betapa rapuhnya gaya hidup kita. Namun ini juga memberikan kita kesempatan untuk membuktikan keberanian kita dan bangkit dengan lebih kuat,” kata Lee.

Dalam unggahannya, Lee berterima kasih kepada seluruh masyarakat Singapura karena telah ambil bagian sehingga Singapura bisa dibuka lagi dengan aman. Sementara, Menteri Pengembangan Nasional Singapura, Lawrence Wong, mengatakan pada akhir pekan lalu otoritas akan membuat keputusan pada pertengahan Juni 2020 apakah Singapura sudah tepat untuk masuk ke fase 2 pembukaan aktivitas warganya dan memperluas aktivitas yang diperbolehkan beroperasi lagi.