DPRD Kabupaten Probolinggo Desak Pemerintah Segera Terapkan New Normal, Ini Alasannya

Anggota DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman menilai, Pemkab Probolinggo harus segera menerapkan kebijakan new normal. Tujuannya agar ekonomi kerakyatan bangkit kembali.


Selain itu, Pemkab Probolinggo harus membuka tempat wisata yang sudah menjadi andalan pemkab sendiri. Sebab, para pelaku wisata sudah rindu akan kehadiran pengunjung. 

"Alhamdulillah, banyaknya pasien positif covid-19 yang sembuh di Kabupaten Probolinggo, tentunya ini menjadi kebanggaan kita bersama. Yang jelas Pemkab Probolinggo sendiri mempunyai resep jitu untuk menahan laju penularan Covid-19," jelas anggota Komisi II DPRD Kabupaten Probolinggo, Wahid Nurahman pada Kantor Berita RMOLJatim, Kamis (4/06) siang.

Menurut Wahid, pada bulan Juni 2020 ini, di beberapa daerah sudah menerapkan kebijakan new normal. Artinya, daerah lain sudah memikirkan nasib ekonomi rakyatnya dan para pelaku ekonomi menerapkan protokol kesehatan.

"Virus ini menurut para ahli diperkirakan berlangsung lama. Tinggal kedisiplinan masyarakat untuk mematuhi anjuran pemerintah penerapan protokol kesehatan yang baik. Di sisi lain kehidupan perekonomian masyarakat harus segera dibangkitkan kembali dan tidak boleh terlalu lama terhambat laju perkembangannya," paparnya.

Wakil Ketua Bidang Pemenangan Pemilu DPD I Golkar Jawa Timur ini menerangkan, sejak adanya virus asal Kota Wuhan China ini, masyakarat Kabupaten Probolinggo agak lesu. Sebab, mereka menerapkan kebijakan dari pemerintah seperti PSBB, work from home dan psychical distancing.

"Agar ekonomi masyarakat menggeliat lagi, sebaiknya pemerintah daerah sudah mulai ancang-ancang lagi. Mungkin secara bertahap, seperti tempat-tempat wisata di Kabupaten Probolinggo mulai dioperasikan lagi," terangnya.

Tentunya, lanjut pria berkumis asal Kecamatan Pajarakan ini, para pelaku wisata harus mengikuti protokol kesehatan yang ketat.

"Dengan demikian pengunjung wisata yang akan berkunjung ke tempat wisata merasa aman. Yang jelas untuk kembali menuju keadaan seperti 100 % membutuhkan waktu yang agak lama," ungkapnya.

Selain itu, pemilik hotel dan operator tempat wisata wajib menerapkan konsep jaga jarak serta menggunakan masker dan tempat cuci tangan.

"Ini dilakukan untuk memastikan bahwa protokol kesehatan tetap dilaksanakan jika ada wisatawan yang datang," katanya.

Disisi lain Wahid berharap, agar penerapan pembatasan jam operasional pasar modern, supermarket, depot/rumah makan agak dilonggarkan kembali seperti semula. Selain itu, tidak ada batasan jam buka.

"Yang terpenting kesadaran masyarakat untuk mengikuti protokol kesehatan, saya punya keyakinan penyebaran covid-19 di Kabupaten Probolinggo laju perkembangannya akan dapat diminimalisir seperti saat ini," pungkasnya.