Pelaksanaan rapid test dengan sasaran para pedagang pasar perlu dievaluasi lagi. Upaya tersebut harus dilakukan untuk menghindari penyalahgunaan rapid test agar tepat sasaran ke pedagang pasar.
- Surabaya Siap Jalin Sister City dengan Kota di Belanda
- Perumdam Kabupaten Madiun Tindak Lanjuti Inpres Percepatan Usulan SPAM 2024
- Tekan Kenaikan Harga Kebutuhan Pokok hingga Lebaran, Pemkot Kediri Gelar Operasi Pasar Murni
Seperti rapid test sasaran para pedagang pasar di Desa Teguhan, Kecamatan Paron, Ngawi. Sempat diwarnai aksi penyerobotan warga diluar pedagang. Mereka ngotot minta di rapid test dengan alasan untuk memenuhi administrasi tertentu.
"Ada yang minta rapid test karena mereka bukan pedagang kita tolak. Ketegasan itu setelah rapid test sebelumnya ada indikasi warga diluar pedagang mendadak mengikuti rapid," jelas Mudo Trimaryo Kepala UPT Puskesmas Teguhan, Kamis (4/6).
Jelasnya, pihak petugas medis tidak mengetahui siapa saja identitas pedagang pasar. Tentu yang lebih tahu adalah pengelola pasar itu sendiri. Dengan demikian kejadian tersebut akan dijadikan evaluasi kedepannya.
Kata Mudo, untuk rapid test kali ini sebenarnya ditargetkan sasar 187 pedagang. Namun hanya 179 pedagang pasar yang mengikuti kegiatan rapid test dan 1 pedagang dinyatakan reaktif. Atas hasil itu akan dilakukan tracing terhadap keluarga yang dinyatakan reaktif rapid test.
- Libur Lebaran Berakhir, Ribuan Santri Mulai Padati Pelabuhan Jangkar
- Bupati Lindra Buka The Historical Journey of Tuban
- Gelar Khotmil Quran Bersama Para Hafidzah, Bupati Ipuk Mengharap Keberkahan untuk Banyuwangi