Polemik Surabaya Dilabeli Zona Hitam, Fikser: Kami Mengurusi Orang Agar Sembuh

Keputusan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur (Jatim) soal warna Surabaya dalam penyebaran Covid 19, dari zona merah, merah pekat hingga hitam memantik reaksi keras dari Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya M. Fikser.


Menurut Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya ini, Pemprov Jatim terlalu menjustice terhadap langkah Pemkot Surabaya.

Padahal selama ini Pemprov Jatim tak pernah cawe-cawe dalam hal penanganan pasien covid-19 di Surabaya dari yang sakit hingga menyembuhkannya.

"Biarkanlah Pemkot Surabaya ngurusi orang agar sembuh, dalam epidemiologi kesehatan itu tidak ada warna hitam, merah pekat, tapi bagaimana cara mengatasi masalah ini," jelas Fikser dengan nada tinggi pada Kantor Berita RMOLJatim di ruang humas Pemkot Surabaya, Kamis (4/6).

Fikser juga tak ambil pusing dengan upaya diskriminasi yang dilakukan jajaran Khofifah Indar Parawangsa yang selalu mrmblow-up kekurangan dari Pemkot Surabaya.

Pasalnya masyarakat saat ini khususnya Kota Surabaya sangat paham apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah kota dalam menyelamatkan warganya dari wabah virus corona.

"Warga Surabaya itu mengerti, jika ada warga yang sakit, pasti Pemerintah Kota yang mengurusi, bukan yang lainnya, yang hanya umbar-umbar tanpa ada yang dikerjakan," sindirnya.

Sebelumnya, Joni memaparkan, warna hitam di tampilan peta sebaran Covid-19 di website infocovid19.jatim.go.id menunjukkan kasus Covid-19 di daerah tersebut lebih dari 1.025 kasus.

"Semakin banyak catatan kasusnya, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna hitam," ujar Joni di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/6).

Saat itu, Joni menjelaskan, hingga Selasa (2/6), jumlah kasus Covid-19 di Surabaya mencapai 2.748 kasus.

Sedangkan daerah dengan kasus lebih dari 1.025 menghitam dalam peta sebaran Covid-19. Beberapa daerah lainnya di Jawa Timur pun berwarna merah pekat, seperti Sidoarjo dengan 683 kasus dan Gresik 183 kasus.

Namun pernyataan Joni ini bertolak belakang dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Jawa Timur Benny Sampirwanto.

Ia pun mengklarifikasi hal itu. Menurutnya, peta Surabaya bukan berwarna hitam melainkan merah tua. Perubahan warna di website infocovid19.jatim.go.id tersebut berjalan otomatis saat mengalami penambahan jumlah kelipatan pangkat 2.   

"Per 2 Juni 2020, Kota Surabaya memasuki zona merah tua, bukan hitam," ujar Benny, Rabu (3/6) malam.

"Semakin banyak kasus konfirmasi, warna di peta sebaran akan semakin pekat hingga berwarna merah tua," pungkasnya.