Sekretaris Komisi D DPRD Surabaya, Dr. Akmarawita Kadir mengatakan, meningkatnya jumlah pasien Covid-19 di Surabaya yang sembuh merupakan indikasi menurunnya virus asal Wuhan Tiongkok di Kota Pahlawan.
- Jatim Terima Penghargaan BKN Award 2023 Terbanyak se Indonesia, Ini Harapan Gubernur Khofifah
- Indeks Pembangunan Gender Jatim 2023 capai 92,15%, Pj Gubernur Adhy: Kesetaraan Terus Meningkat di Berbagai Sektor
- Jelang Nataru, Masinis dan Kru KA di Madiun Jalani Tes Narkoba
Hal tersebut berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya terlihat angka kumulatif hingga Senin (8/6), sebanyak 867 pasien terkonfirmasi dinyatakan sembuh, dari sebelumnya 745 pasien.
“Tapi perlu diingat, angka kesembuhan pasien berbalik lebih tinggi dari pada angka kematian akibat Covid-19,” ujar Dr. Akmarawita Kadir dikutip Kantor Berita RMOLJatim di gedung DPRD kota Surabaya, Selasa (9/6).
Ia menjelaskan, langkah massif Pemkot Surabaya setiap melakukan rapid test massal maupun swab, maka selama itu kasus Covid-19 di Surabaya selalu meningkat, sedangkan pada umumnya periode kesembuhan pasien Covid-19 itu rata-rata 2 hingga 4 bulan.
Artinya kata Dr. Akmarawita Kadir, ketika angka positif Covid-19 di Surabaya semakin banyak dan belum ada yang sembuh, hal ini karena kesembuhannya 2 hingga 4 minggu kemudian setelah dilakukan rapid test massal, sudah pasti diketahui bahwa pasien yang negatif Covid-19 juga meningkat.
“Jadi, dua minggu sebelum rapid test massal dilakukan, itu sudah ada gerbong sebelumnya pasien yang sembuh, terus berkesinambungan. Makanya, angka pasien Covid-19 sembuh terus,” paparnya.
Dr. Akmarawita Kadir kembali menambahkan, secara umum tidak pernah ada orang terpapar covid-19 langsung meninggal.
Tapi, orang yang meninggal karena Covid-19 itu karena sebelumnya memang sudah ada riwayat penyakit misalnya, diabebetes meritus, hipertensi, asma, paru-paru, saat terpapar virus corona itu rentan dengan kematian.
Saat ditanya seberapa jauh efektifitas gelaran rapid test massal, ia mengatakan, sudah efektif. Tapi Pemkot Surabaya jangan menganggap remeh soal ketersediaan ruang isolasi, kapasitas rumah sakit.
“Karena meskipun angka kesembuhan meningkat terus, namun ketersediaan ruang isolasi yang nyaman tetap tidak bisa diremehkan,” pungkasnya.
- Bupati Lumajang: Saya Butuh Tambahan Relawan
- Fokus Keselamatan, Bluebird dan Onesight EssilorLuxottica Hadirkan Kacamata Gratis untuk Pengemudi
- Gelar Kajian Fikih, Para Kiai Muda Ajarkan Pelatihan Perawatan Jenazah ke Santri