Pernyataan Direktur Center for Media and Democracy LP3ES, Wijayanto yang menyebut
- Titip Gerindra, Prabowo Kunjungi Pesantren Genggong Probolinggo
- Ingatkan MK Soal Gugatan Usia, Pengamat: Kalau Harus Mengabulkan, Pastikan Berlaku Setelah 2024
- FWJI Desak Kapolri Beri Atensi Khusus Usut Penganiayaan 5 Wartawan di Surabaya
Indonesia telah memenuhi beberapa kriteria sebagai negara penganut otoritarianisme, dinilai objektif.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR), Ujang Komarudin, memang ada sesuatu yang salah dengan demokrasi di Indonesia.
"LP3ES merupakan lembaga pengkajian yang objektif. Jika ada temuan seperti itu, maka ada masalah dengan demokrasi di Indonesia," kata Ujang Komarudin dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Senin (15/6).
Ujang Komarudin pun menilai temuan LP3ES itu mengindikasikan adanya oknum pembajak demokrasi di Indonesia. Sehingga Indonesia masuk kategori negara otoriter.
"Artinya demokrasi sudah dibajak oleh oknum-oknum tertentu, sehingga kita sudah masuk pada empat kategori negara otoriter. Ini sudah mengkhawatirkan. Dan sudah pada tingkat berbahaya," demikian Ujang Komarudin.
Sebelumnya, Wijayanto menyebut Indonesia telah memenuhi 4 kriteria negara otoriter. Yaitu komitmen lemah terhadap aturan main demokrasi, penyangkalan legitimasi lawan politik, toleransi terhadap kekerasan, dan pembatasan kebebasan sipil.
- Jokowi Mulai Berani Terang-terangan Berseberangan dengan Megawati dan Memainkan Gerindra
- PTM SD dan PAUD Terlalu Berisiko, Pengawasan Prokes Harus Ketat
- Presiden PKS Ahmad Syaikhu Kembali Kunjungi Jawa Timur, Ketua PKS Jatim: Ajak Semua Pengurus dan Anggota Tingkatkan Politik Silaturahim