DPRD Jatim Minta Pemprov Lebih Serius Tangani Kasus DBD

Tingginya angka pasien Demar Berdarah Dengue (DBD) di Jawa Timur mendapat sorotan tajam dari DPRD Jawa Timur. Pasalnya, jumlah penderita DBD di Jatim separuh dari jumlah pasien Covid-19 saat ini.


Dikutip dari data Kementerian Kesehatan, angka DBD di Jatim mencapai 5.104 orang. Jumlah ini lebih dari separuh pasien positif Covid-19 di Jatim yang hingga kini mencapai 9.528 kasus.

Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Anik Maslachah menyarankan pemerintah provinsi untuk membagi peran.

"Kondisi demikian jangan sampai kita meremehkan," kata Anik ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (22/6/2020).

Selain itu, politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini mengajak masyarakat untuk ikut berperan. Selain memperhatikan lingkungan, juga menjaga pola hidup.

"Sebab, yang paling berperan dalam menurunkan epidemi adalah kekebalan tubuh. Ketika jumlah kasus infeksi baru lebih sedikit dibandingkan kasus sembuh, itulah kondisi efektif untuk menurunkan angka kasus infeksi BDB," terang Wakil Ketua DPW PKB Jatim ini.

Pengasapan lingkungan juga tak bisa efektif menghambat penyebaran jentik nyamuk apabila tak dibarengi dengan pola hidup sehat menjaga lingkungan.

"Sebab, sifatnya hanya menghambat kurva epidemi, jadi sementara," kata Anik.

Oleh karena itu, masyarakat harus diberikan pengertian untuk melakukan berbagai upaya pencegahan. Mulai dari menguras dan membersihkan tempat penampungan air (bak mandi, vas bunga, kolam, genangan air).

Kemudian, menutup rapat penampungan air seperti gentong air. Bila perlu, ember diletakkan dalam posisi terbalik.

Mengubur barang bekas serta menabur bubuk abate pada tempat penampungan air. Tidak kalah penting, membuka jendela dan pintu agar sirkulasi udara bisa berjalan baik.

"Pengendalian nyamuk tak cukup hanya dengan membunuh nyamuk dewasa. Perlu juga antisipasi terhadap larva serta jentik nyamuk. Oleh karena itu, dilakukan bersama," pungkasnya.