Institut Penelitian Epidemiologi dan Mikrobiologi Gamaleya, Rusia telah mengembangkan vaksin untuk virus corona baru atau SARS-CoV-2. Vaksin yang dikembangkan oleh bisa memberikan perlindungan untuk lebih dari dua tahun.
- Pakai Data UI, Anies Pastikan Penurunan Kasus Covid-19 di Jakarta Nyata
- Capai 73 Persen, Kepercayaan Masyarakat Terhadap Vaksin Lebih Tinggi Dari Sebelumnya
- Per Hari Ini, Kapolri Targetkan Vaksinasi 1,2 Juta Orang
Direktur pusat penelitian nasional, Alexander Gintsburg, mengatakan, vaksin yang dikembangkan sebagai hasil kerja sama dengan Kementerian Pertahanan Rusia tersebut memiliki ketahanan yang tinggi.
"Vaksin ini diberikan dua kali gen yang sama yang disuntikkan menggunakan dua pembawa berbeda. Memungkinkan untuk tidak hanya mendapat kekebalan pelindung, tapi memperolehnya untuk jangka waktu lebih lama," ujar Gintsburg dalam sebuah wawancara dengan surat kabar resmi, Krasnava Zvezda yang dikutip Sputnik seperti dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Senin (22/6).
Menurutnya, kemungkinan besar, seseorang yang mendapatkan vaksin tersebut dalam bentuk booster akan terlindungi dari infeksi virus corona setidaknya selama dua tahun, bahkan lebih.
Saat ini, pihaknya bersama dengan Kementerian Pertahanan tengah melakukan uji klinis untuk vaksin tersebut yang akan selesai pada akhir Juli. Rusia sendiri, kata Gintsburg, membutuhkan sekitar 50-70 juta dosis untuk melakukan vaksinasi massal terhadap Covid-19.
- Cerita Lansia di Ngawi Takut Jalani Suntik Vaksinasi Covid-19
- Kawal PPKM Darurat, Polri Gelar Operasi Aman Nusa II Lanjutan
- Warga India Mulai Target Tanam 250 Juta Pohon