Membuka Munas JMSI, Menko Airlangga Hartarto Optimistis Perekonomian Nasional Kembali Tumbuh

Musyawarah Nasional Jaringan Media Siber Indonesia (JMSI) resmi dibuka Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, secara virtual, Selasa sore (23/6).


Ketika membuka Munas, Menko Airlangga Hartarto berada di ruang kerjanya, Kantor Menko Perekonomian di kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat. Sementara sekitar 100 peserta dari 24 Dewan Pengurus Daerah (DPD) JMSI berada di kantor masing-masing.

“Dengan mengucapkan bismillahirrahmanirrahim, Munas JMSI resmi kami buka,” ujar Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Dalam kesempatan itu, Airlangga Hartarto yang adalah Ketua Umum Partai Golkar didampingi Ketua Komisi I DPR RI, Meutya Hafid, dan Wakil Ketua Umum Partai Golkar Nurul Arifin. Selain DPD JMSI dari seluruh Indonesia, pembukaan Munas I JMSI juga dihadiri wartawan senior dan Ketua Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Ilham Bintang.

Pelaksana Tugas (Plt.) Ketua Umum JMSI, Mahmud Marhaba, dalam sambutannya mengatakan, sedianya Munas I JMSI akan digelar di Pakanbaru, Provinsi Riau.

Namun karena pandemi Covid-19, akhirnya disepakati untuk menggelar Munas secara virtual. “Terima kasih Pak Menko sudah berkenan hadir secara virtual dan membuka Munas I JMSI ini,”ujarnya.

CEO RMOL Network, Teguh Santosa, yang menjadi moderator dalam pembukaan Munas I JMSI mengatakan, kegiatan tersebut adalah rangkaian dari perjalanan menuju puncak Munas I JMSI yang akan diselenggarakan pada tanggal 29 Juni mendatang.

“Minggu lalu kami sudah melakukan diskusi secara virtual, menghadirkan tiga dutabesar kita, dari Republik Rakyat China, Republik Korea, dan Republik Vietnam. Dari ketiga dutabesar kami mendapatkan banyak penjelasan mengenai upaya masing-masing negara dalam menanggulangi pandemi Covid-19, juga strategi yang mereka siapkan dalam memasuki era normal baru,” ujar Teguh yang juga anggota Dewan Kehormatan PWI Pusat.

“Hari ini sebuah kesempatan emas bagi kami untuk mendengarkan secara langsung dari Pak Menko mengenai rencana-rencana besar kita dalam menghadapi pandemi Covid-19 dan strategi kita memasuki situasi normal baru,” demikian Teguh.

Setelah membuka Munas I JMSI, Airlangga Hartarto menyampaikan pemaparan berjudul “Cetak Biru Perekonomian Nasional dalam Kerangka New Normal”.

Ia antara lain mengatakan, pasca-Covid 19 banyak hal yang harus dilakukan untuk mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi nasional.

Covid-19 Indonesia, diakuinya, membuat Indonesia mengalami penurunan ekonomi yang terbilang tinggi selama tiga bulan terakhir. Penurunan kinerja itu terjadi di berbagai sektor, dari sektor retail, penjualan kendaraan bermotor, industri manufaktur, dan pertanian, mengalami penurunan. Akibatnya terjadi kenaikan inflasi dan penurunan indeks consumer confidence.

Situasi ini juga ikut menambah jumlah pengangguran baru sebanyak 3 juta orang. Sekitar 1, 7 juta di antaranya telah terverifikasi. Jumlah ini tidak termasuk sekitar 7 juta orang yang memang berkategori pengangguran sebelum pandemi Covid-19.

Situasi yang menantang inilah yang mendorong pemerintah bekerja keras untuk menciptakan sistem mitigasi demi penyelamatan ekonomi.

Menko Perekonomian Airlangga optimistis, perekonomian Indonesia akan segera menemukan titik balik.

“Setelah tiga bulan semua indikator ekonomi turun drastis, mulai bulan ini ada tendensi naik,“ kata Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Airlangga menambahkan, pihaknya akan terus mengeluarkan berbagai paket kebijakan baru yang intinya untuk mengembalikan track pertumbuhan ekonomi nasional.

Di antaranya adalah Program Percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Program Exit Strategy berupa pembukaan ekonomi secara bertahap menuju tatanan baru hingga Rieset dan Transformasi Ekonomi untuk mendorong akselerasi pemulihan ekonomi.

“Pemerintah membuat program padat karya dan memberikan pinjaman ke pemerintah daerah, insentif perumahan, cadangan DAK dan cadangan perluasan dengan anggaran mencapai Rp 106,11 triliun” tuturnya.

Pemerintah juga dikatakannya bekerja keras untuk menyelamatkan sektor UMKM, antara lain dengan memberikan insentif pajak.

“Pajaknya dibayar oleh pemerintah, diberi  subsidi bunga, pinjaman untuk modal, penempatan dana untuk restrukturisasi dan kebijakan lain. Total anggarn untuk UMKM sebesar 123,46 triliun,” kata Airlangga lagi.

Selain itu, pemerintah menyusun program padat karya dan memberikan pinjaman ke pemerintah daerah, insentif perumahan, cadangan DAK dan cadangan perluasan dengan anggaran mencapai Rp 106,11 triliun, tuturnya.

Pemerintah juga memberikan insentif usaha mencapai Rp 120,61 triliun yang diakumulasikan dari insentif untuk PPh 21 DTP sebesar Rp 39,66 triliun, pembebasan PPh 22 Impor sebesar Rp 12,75 triliun, pengurangan angsuran PPh 25 Rp 14,4 triliun, pengembalian pendahuluan PPN Rp 5,8 triliun, penurunan tarif PPh Badan Rp 20 triliun dan stimulus lainnya sebesar Rp 26 triliun.

“Kita pun menyaipakan anggaran untuk pembiayaan korporasi sebesar Rp 53,57 triliun,” katanya lagi.

Ditambah dengan anggaran perlindungan sosial yang mencapai Rp 203,9 triliun, total biaya penangan covid-19 yang disiapkan pemerintah menjadi sebesar Rp 695,2 triliun.

Di sisi lain, Airlangga mengatakan, keberhasilan bangsa Indonesia selamat dari dampak Covid-19 tak hanya tergantung pada kebijakan pemerintah.

Peran serta dari segenap rakyat Indonesia untuk mewujudkan tatanan hidup baru sangat dibutuhkan dan menentukan masa depan bangsa.

“Untuk mewujudkan semua ini butuh kedisiplinan masyarakat. Oleh karena itu kita libatkan aparat keamanan untuk mendorong pendisiplinan dengan harpan segera terbentuk budaya baru, normal baru,” demikian Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.